foto: beningpost.com/paramuda

MS Mubarok - BeningPost

Emansipasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah persamaan hak di berbagai aspek kehidupan masyarakat (seperti persamaan hak kaum wanita dengan kaum pria). Emansipasi, satu kata yang selalu didengungkan bahkan 'dielu-elukan' ketika hari Kartini tiba. Meski banyak yang memaknai dengan salah kaprah hingga mendobrak norma-norma yang ada.

Dan salah kaprah itupun juga terjadi pada perempuan-perempuan Indonesia yang katanya terpandang namun bermental miskin. Mereka seakan tak rela tindakan korupsi didominasi oleh kaum berjakun--kalau tidak bisa dikatakan ngiler duitnya, minus sanksi pidananya.

Di tahun 2011 ini nama perempuan-perempuan ini mau tidak mau menjadi bahan perbincangan publik. Karena modal kecantikan yang menghanyutkan, keahlian mengatur strategi atau karena merasa punya bekingan itulah mereka(dengan mengabaikan rasa malu) melancarkan aksi syahwatinya.

Tajir, parlente, rupawati serasa seperti bidadari.  Ya,  bidadari-bidadari kesiangan berlimpah kesenangan juga kecelaan.

Adapun perempuan-perempuan yang layak mendapatkan gelar Bidadari Korupsi tahun 2011 adalah sebagai berikut;

1.Angelina Sondakh 

Mantan Putri Indonesia ini diduga ikut bancakan manisnya fulus haram, kasus korupsi Wisma Atlet Sea Games 2011 di Palembang. Sahabat dalam satu kandangnya sendiri, bekas Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin, yang menyebutnya.

Jika dulu menutup diri, belakangan istri dari bintang sinetron yang juga anggota DPR Almarhum Adjie Massaid ini berani buka mulut. Meski hanya sepatah dua patah kata, toh semua dugaan ‘masih’ dalam perembugan Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK).

Ulah anehnya lagi, Bu Artis, begitu kata sandi untuk Angie ketika ‘bertransaksi’, lihai mengambil hati tim penyidik lembaga superbodi itu.

Laki-laki tersebut berinisial BS, dan belakangan, dikabarkan, yang bersangkutan dikembalikan ke Mabes Polri untuk menghindari conflict of interest(konflik kepentingan).

2. Andi Nurpati 

Serapi-rapinya menutup bangkai, aroma busuknya lambat laun akan tercium juga. Pepatah itu layak dilayangkan kepada Andi nurpati.

Berdasarkan laporan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, ada dugaan pemalsuan dokumen yang dilakukan politisi Partai Demokrat, Andi Nurpati. Kelakuan tak terpuji Andi awalnya tidak tercium publik.Namun, ketika kasus dugaan suap politisi Demokrat lainnya, M Nazaruddin, terkuak, kasus ini pun turut terbongkar.

Mahfud MD, selaku pelapor, mengaku awalnya ia tidak berniat menguak kasus itu. Namun, tak sengaja kasus ini terbongkar. Ia pun meminta polisi untuk menjalankan tugasnya untuk menyelidiki kasus yang dilaporkan sejak Februari 2010 itu.

Meskipun pada ujungnya dirinya justru sempat diserang balik seakan-akan telah membuat laporan yang mengada-ada karena polisi membantah pernah menerima laporan dari Mahkamah Konstitusi (MK). Mahfud pun meminta polisi untuk mengusutnya lebih jauh karena laporan sudah dilakukan sejak  2010, tetapi belum juga ada tindak lanjutnya.

3.Malinda Dee

Susah untuk melupakan dalam sejarah perkorupsian Indonesia seorang perempuan bernama Malinda Dee. Penggambaran karakter perempuan penggoda yang filmis; Cantik, seksi dan lihai mengelabahui mangsa, melekat erat di jidat Melinda.

Perempuan bersuamikan ‘berondong’ yang juga bintang sinetron, Andhika Gumilang(22)  itu melakukan penggelapan dan pencucian uang melalui 117 transaksi. Total dana nasabah yang digelapkan mantan Senior Manager of Relationship Citibank ini mencapai Rp 40 miliar. Transaksi ini diduga terjadi mulai 22 Januari 2007 hingga 7 Februari 2011.

Bekas manager Citibank ini juga diduga telah mengalirkan milliaran dana nasabahnya ke beberapa rekening yang kemudian diketahui ditransfer kembali ke rekening miliknya. Transaksi ini terdiri dari 64 transaksi uang rupiah senilai Rp 27,36 miliar dan 53 transaksi uang dolar senilai US$ 2,08 juta. Saat ini penggasak duit yangshopaholic dan punya banyak mobil high class itu masih dalam proses pemeriksaan.

4. Mindo Rosalina Manulang 

Anak buah koruptor Muhammad Nazaruddin di PT Anak Negeri itu dinilai jaksa terbukti menyuap Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam(saat ini sedang diadili di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (19/12).

Rosa menyuap Wafid dan Nazaruddin bersama-sama dengan Manajer Pemasaran PT Duta Graha Indah Muhammad El Idris. Penyuapan yang dilakukan di Lantai 3 Kementerian Pemuda dan Olahraga itu dilakukan agar PT Duta Graha memenangi tender untuk proyek Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna di Kota Palembang.

Dari Rosa dan El Idris, Wafid disebut menerima cek senilai Rp 3,2 miliar. Sedangkan Nazaruddin dijanjikan menerima success fee sekitar Rp 24 miliar atau 13 persen dari nilai total proyek Rp 191 miliar. Namun hingga kasus ini terungkap Nazaruddin baru menerima sekitar Rp 4,3 miliar.

5. Wa Ode Nurhayati 

Politisi Partai Matahari Biru, PAN ini ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada 9 Desember 2011 lalu. Ia diduga tersandung perkara pemberian hadiah yang ada kaitannya dengan pembahasan Dana Pembangunan Infrastruktur Daerah (DPID) pada APBN 2011.

Wa Ode diduga menerima duit panas Rp 6 miliar dari pengusaha bernama Haris Andi Surahman, kader Partai Golkar. Pemberian uang itu dimaksudkan agar Haris mendapatkan proyek DPID untuk tiga daerah di Aceh pada APBN 2011. Dua daerah di antaranya kemudian menerima program itu.

Uang haram itu diberikan oleh Haris kepada staf Wa Ode bernama Sefa Yulanda dengan cara mentransfer uang melalui Bank Mandiri Cabang DPR sebanyak sembilan kali transfer. Sebagian uang itu dikembalikan oleh Sefa, sehingga tersisa sekitar Rp 2 miliar.

Penetapan Wa Ode sebagai tersangka harus menjadi pintu masuk membongkar habis patgulipat anggaran di parlemen. Jika sebelumnya partai milik Hatta Rajasa ini rajin bacot membeberkan kongkalikong koleganya lewat sejumlah media, kini saatnya ia ‘curhat’ segenap informasi-nya kepada penyelidik lembaga antikorupsi.

6.Nunun Nurbaetie 

Penyakit lupa bagi istri dari Adang Daradjatun ini menjadi ‘berkah’ tersendiri karena bisa membawanya melancong ke Negeri gajah putih Thailand, begitu lancarnya lari dari kejaran KPK.

Perempuan sosialita yang menjadi budak tas mewah Hermes Birkin ini diduga ikut andil sebagai distributor 480 helai cek pelawat senilai Rp 24 miliar bagi puluhan anggota yang terhormat dari Senayan, Dewan Perwakilan Rakyat periode 1999-2004. Kado gurih itu dikaitkan dengan pemilihan Gubernur Senior Bank Indonesia, yang kemenangan direbut oleh Miranda Swaray Goeltom. Nunun dinyatakan sebagai tersangka sejak bulan kedua (Februari) tahun ini.

Banyak hal yang tak lumrah tersemat dalam kasus ini. Sementara para penerima suap sudah dikirim ke dinginnya tembok bui, pemberi suap, kaki tangan dan dedengkotnya sama sekali masih steril.

Sebelum nona parlente ini diciduk untuk ‘pulang kampung’, banyak kasak-kusuk yang ngalor-ngidul, salahsatunya—seperti yang disebutkan di mukadimah Nunun, Ia kata suaminya menderita penyakit lupa akut sehingga tak bakal mampu dihadapkan pengadilan. Anehnya, lama tak jumpa dengan salah satu anggota wakil ketua KPK,  ia mengenali dan menyapa. Tiba-tiba, entah murni atau rekayasa, Nunun ambruk dan dilarikan ke Rumah Sakit.

Yang menjadi pertanyaan krusial dan ditunggu publik adalah; Siapa yang paling beroleh keuntungan dengan kemenangan Miranda S Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior BI?

7. Miranda Swaray Goeltom

Mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia ini pernah dicegah ke luar negeri oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM. Apa pasal? Perempuan yang rajin gonta-ganti warna rambut ini, sudah menjadi rahasia umum, menjadi pemicu terjadinya kasus cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004.Ia yang menjadikan  Nunun Nurbaetie ‘Tukang  Pos’ agar memenangkan dirinya di kursi bergengsi bank central Indonesia itu.

Publik berharap bidadari-bidadari korupsi ini diberikan ganjaran yang setimpal, yang mana keadilan bukan menjadi sesuatu yang mahal hingga harus perlu keluar banyak ongkos. Abraham Samad selaku wajah baru KPK  telah mengetahui hal ini, korupsi, seperti semangat diawal terpilih, harus dibumihanguskan bukan dipetieskan.