www.wsj.com

Setelah kemenangan besar berturut-turut di Washington, Alaska, dan Hawaii pada Sabtu lalu—hari terbaik sepanjang masa kampanyenya—Bernie Sanders mempersempit margin dengan Hillary Clonton. Namun, Sanders masih memiliki pekerjaan rumah yang panjang. Sanders membutuh 988 suara lagi—hampir 57% untuk memenangkan mayoritas suara pemilihan pendahuluan Partai Demokrat.

Hal tersebut juga tidak cukup untuk memastikan pencalonan Sanders karena superdelegates masih dapat mengubah keadaan dengan mendukung Hillary Clinton dalam suatu persaingan ketat, namun untuk sementara masalah ini dapat dikesampingan. Tantangan yang lebih besar adalah sulitnya Sanders untuk mengejar 988 suara lagi.

Negara bagian Oregon, Rhode Island, Virginia Barat, Montana dan lainnya yang mengindikasikan kemenangan telak Sanders, adalah negara dengan jumlah suara yang kecil. Sedangkan, 65% suara lainnya berada di Kalifornia, New York, Pennsylvania, New Jersey, dan Maryland—semua negara bagian di mana Clinton unggul di polling, bahkan secara signifikan.

Untuk mencapai mayoritas suara, Sanders harus menang di hampir semua negara bagian berukuran besar. Jika ia kalah di negara bagian tersebut, hal itu akan berakibat fatal bagi peluangnya untuk menang. Ia dapat saja kalah secara tipis, tetapi ia harus membayarnya di tempat lain—misalnya dengan memenangkan Kalifornia dengan margin dua digit.

Sanders juga harus menang telak beberapa negara bagian ukuran menengah, seperti Wisconsin, Indiana, Kentucky, dan New Mexico.

Sejujurnya, hampir semua perhitungan itu mustahil. Jika mengikuti analisis pola demografi yang sebelumnya, Clinton justru yang berpeluang besar. Clinton mampu memanfaatkan kelebihannya atas Sanders dan memenangkan 400-500 suara.

Namun, beberapa hal dapat berubah, dan polling dapat saja salah—jadi kalkulasi target suara bagi Sanders perlu dipertimbangkan. Jika Sanders dapat memenuhi atau memenuhi target tersebut, Sanders akan memenangkan nominasi. Jika target tersebut tampak terlalu tinggi, berarti jalan Sanders menuju nominasi akan terganjal.

Sebagai contoh, perhitungan target mengindikasikan Sanders perlu menang tipis di New York, meskipun Clinton unggul dengan margin 21-48%. Sanders juga harus memenangkan Pennsylvania dan New Jersey, padahal polling menunjukkan ia kalah sampai 20%. Sanders juga harus menang telak di California dengan margin 15%, meskipun kenyataannya ia kalah di poling.

Perhitungan target juga mengindikasikan Puerto Rico akan dimenangkan oleh Sanders, meskipun Clinton memiliki dukungan kuat di sana. New Mexico boleh dikatakan dapat dimenangkan Sanders, namun negara bagian tetangganya, Arizona dan Texas, hampir pasti dipegang oleh Clinton.

Anda dapat gambarannya. Tidak sulit untuk membayangkan Sanders mencapai target super-optimis ini di beberapa negara bagian. Namun, dia harus dapat meraihnya di seluruh negara bagian yang tersisa.

Berita bagus bagi Sanders adalah jika skenario ini merepresentasikan suatu perubahan besar, superdelegates harus mempertimbangkan kembali posisi mereka. Dapat dikatakan revolusi dibutuhkan sebagai penolakan fundamental terhadap Clinton dan status quo.*** (Igp/NS)

 

Sumber: FiveThirtyEight