www.islamtimes.org

Warga sipil Palestina yang hidup di dalam populasi penduduk yang cukup padat dan rapat di Gaza tidak memiliki tempat bersembunyi yang aman dari serangan beringas militer Israel. Dan, anak-anak adalah korban paling rentan yang membayar harga paling mahal sebagai korban kebiadaban itu. Demikian yang ditegaskan oleh juru bicara Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jens Laerke.

“Secara harfiah tidak ada tempat perlindungan untuk warga-warga sipil,” ujarnya seperti dilansir dari laman Huffington Post.

Sampai saat ini, konflik yang sudah memasuki minggu ketiga ini—dan belum berhasilnya genjatan senjata sebagaimana diupayakan—dikabarkan sudah memakan korban sekitar 600-an warga sipil Palestina yang mati terbunuh.

Laerke mengatakan bahwa nyaris setiap hari di kantong-kantong pemukiman di Gaza yang diperkirakan terdiri dari 4.500 orang, selalu muncul korban baru yang terus berjatuhan akibat serangan militer Israel yang kunjung dihentikan.

Laerke menegaskan pihaknya saat ini sedang fokus memprioritaskan langkah-langkah proteksi warga sipil, melakukan evaluasi dan pengobatan terhadap korban-korban yang terluka.

(rr)