Deri Darmawansyah - BeningPost

Kisruh itu datang dari negeri Cenderawasih, Papua, yang ngotot memerdekakan diri karena kurangnya perhatian pihak pemerintah mengambil hati rakyat Papua. Bagimana tidak, sudah muak rasanya mendengar segala kesedihan dan penderitaan yang dirasakan oleh saudara kita masyarakat Papua. Menjadi sebuah ironi tersendiri ketika alam yang begitu subur dan kaya namun tak mampu membuat masyarakatnya untuk hidup sejahtera. Mereka dikorbankan akibat kerakusan dan ketamakkan pemerintah karena telah tidak mampu menjadi pemimpin yang berdaulat dan mengutamakan kepentingan rakyat di atas segalanya. Mereka dikorbankan untuk tetap menjadi primitif di bumi mereka sendiri yang begitu kaya.

Rakyat Papua begitu sakit hati karena diperlakukan tidak adil oleh negaranya sendiri. Rakyat Papua harus melawan sendiri perjuangan mereka mengusir penjajah baru lewat korporasi pertambangan yang telah merampok kehidupan mereka. Perjuangan masyarakat Papua menjadi semakin sulit ketika polisi penegak hukum juga sudah disuap oleh Freeport.

Keberadaan Freeport di Papua hanyalah menjadi luka dalam tubuh Nusantara. Bukan hanya masalah kekayaan bangsa yang diambil tetapi juga kerusakan lingkungan yang telah ditimbulkan akibat dari kegiatan eksplorasi pertambangan. Bagaimana mungkin mereka mengambil tambang milik kita lantas diolah di sini dan begitu menjadi barang tambang murni baru dikirim ke Amerika. Indonesia dirampok kekayaan tambangnya bahkan dirusak lingkungannya sedangkan hasil tambang dinikmati oleh Amerika.

Belum lagi konspirasi yang dilakukan oleh Amerika dengan menciptakan konflik di Papua. Bukan tidak mungkin sebentar lagi akan tercipta konflik yang besar di Papua dan dewan keamanan PBB memutuskan mengambil alih keamanan di Papua melalui kedok pasukan transisi.

Kalau sudah begini tinggal menunggu waktu kalau Papua akan lepas dari Indonesia dan mengikuti jejak Timor Leste yang ternyata kemerdekaan yang didapatkan pun tidak membuat mereka sejahtera karena hanya akal licik dari negara-negara Barat.

Diluar konteks tersebut, paling tidak, kehadiran pemain muda Timnas Indonesia U23 asal Papua, Titus Bonai atau yang akrab disapa Tibo menjadi 'nafas segar' bagi Papua dengan kecepatan, Insting mencetak gol yang indah seindah harapan provinsinya.