merdeka.com

Kemiskinan yang terjadi di Ibu Kota berbeda dengan daerah terpencil. Jakarta dinilai punya potret kemiskinan yang ekstrem.

Hal tersebut disampaikan calon gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dalam pidato kebangsaan di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (3/4). Ia mengaku mendapat potret kemiskinan ini ketika melakukan kunjungan kampenye di Krukut, kawasan pandat penduduk Jakarta Barat.

"Lokasinya 4 KM dari Balai Kota," kata Anies.

Menurut Anies, pusat konsentrasi perekonomian nasional Jakarta yang tercatat 70 persen belum mampu menghilangkan kemiskinan bagi warganya. Ia menilai, kemajuan dan modernisasi saat ini melahirkan ketimpangan.

"Ketika ditugaskan sebagai calon gubernur, sekarang saya melihat kemiskinan di tempat ini, kemiskinan dengan kesempitan, kemiskinan dengan polusi tinggi, dengan tidak kepastian kerja, kemiskinan dalam kesendirian, dan kemiskinan dalam ketimpangan," ujarnya.

Kondisi ini, lanjut Anies, menjadi tugas baru jika terpilih sebagai gubernur baru nantinya. Anies mengaku akan membangun Jakarta dengan memprioritaskan sisi sosial manusianya.

"Sampai sekarang Jakarta masih keras, masih terjadi ketimpangan. Amanat kami adalah mengemban amamah menghadiran keadilan sejahtera bagi seluruh warga Jakarta," tandas dia.

 

(rr/HY/Mtr)