www.beningpost.com

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas dan sejumlah organisasi lain berupaya mempercepat pencapaian target Jakarta 100% bebas dari praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS) melalui program SIMASKOTA.

Sebagai langkah awal, Pemprov DKI Jakarta akan mengaktifkan Forum Air dan Sanitasi sebagai wadah untuk bertukar pikiran dan pengalaman antar pemangku kepentingan.

Dalam panel diskusi bertajuk Berkolaborasi Menuju Sanitasi Jakarta Sehat, Deputi Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Oswar Muadzin Mungkasa mengatakan bahwa jumlah penduduk ibu kota yang tidak mempunyai tangki septik mencapai setidaknya 475 ribu jiwa, atau 117 ribu KK.

Hal tersebut turut berdampak pada tercemarnya sungai di Jakarta, sehingga tidak bisa menjalankan fungsinya sebagai sumber air bersih. Selain itu, dari jamban yang ada, persentase jamban yang layak hanya mencapai 63,55%.

“Program SIMASKOTA adalah upaya kami untuk meningkatkan akses sanitasi layak, dengan mengedepankan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, LSM, dan pihak swasta. Kami percaya kolaborasi multipihak adalah kunci untuk mewujudkan target Jakarta 100% bebas praktik BABS,” sambung Oswar.

Program SIMASKOTA juga menggandeng konsorsium SPEAK Indonesia, Badan Bantuan Pembangunan Internasional Amerika (USAID) serta Yayasan Pembangunan Citra Insan Indonesia (YPCII) sebagai pelaksana lapangan.

Wilayah intervensi program ini mencakup Kelurahan Tebet Timur, Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan dan Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.

“Meningkatkan akses sanitasi adalah salah satu program yang kami jalankan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat di sekitar lokasi usaha kami,” kata Sustainability and Stakeholder Engagement Manager APP Sinar Mas Sera Noviany.

Sera menambahkan, pihaknya antusias menyambut kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dan seluruh mitra lainnya untuk memperluas dampak positif kegiatan CSR APP Sinar Mas di bidang sanitasi.

Partisipasi APP Sinar Mas pada program tersebut juga menjadi bentuk dukungan perusahaan terhadap program Pemerintah Indonesia untuk mencapai 100% akses sanitasi layak dan akses aman air minum yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

(rr/Syam)