www.solopos.com

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengklaim, Islamic State of Irak and Suriah (ISIS) belum menjadi ancaman faktual di Indonesia.

"Tapi memang ISIS merupakan musuh bersama," kata Jenderal Moeldoko, ketika menjawab pertanyaan wartawan di sela-sela kunjungannya di pos perbatasan RI-Papua Nugini (PNG) di Sota, Kabupaten Merauke, Senin (29/12).

Moeldoko mengaku sedang membuat rencana operasional yakni operasi teritorial yang mengedepankan pendekatan rehabilitasi baik fisik maupun non fisik.

Karena itu, untuk kelompok ISIS atau teroris akan dilakukan pendekatan kemanusiaan, dan belum dilaksanakan pendekatan tempur. "ISIS masih merupakan ancaman potensial dan belum menjadi ancaman faktual," ujarnya.

Walaupun demikian, kata Moledoko, penanganan ISIS harus dikelola dengan baik dan peran serta para pemimpin agama memberikan pemahaman kepada anak-anak muda.

Ketika ditanya tentang keterlibatan mantan anggota kopasus bahkan menjadi komandan dalam kelompok ISIS di Poso, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko enggan menanggapinya.

Sebelumnya, Mendagri Tjahjo Kumolo dalam keterangannya kepada wartawan saat meninjau perbatasan RI-PNG di Skouw, Kota Jayapura, Minggu (28/12), mengatakan, sekitar 200 orang anggota ISIS telah beraktivitas di Poso, Sulawesi Tengah, yang dipimpin mantan anggota Kopassus.

"Presiden sudah memerintahkan agar TNI menumpas ISIS dan terorisme," Tjahjo Kumolo.

Ia juga mengungkapkan bahwa sejak 10 tahun lalu sekitar 200 orang itu dilatih oleh mantan anggota Kopassus di Poso.

(rr/Harnas)