www.beningpost.com

Suara Partai Golongan Karya tidak mencapai kenaikan pada pemilihan umum legislatif (pileg) 2014 ketimbang pileg 2009.

Dewan Pertimbangan Partai Golongan Karya (Golkar) memperkirakan kekalahan Aburizal Bakrie (ARB) sebagai calon presiden (capres) dari partai tersebut akan dialami partai tersebut dalam pemilihan umum presiden (pilpres) 9 Juli 2014. Hal itu didasarkan perolehan suara Partai Golongan Karya hanya sebesar 14,3% versi quick count (hitung cepat) Cyrus dan Centre for Strategic and International Studies (CSIS). 

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung, menyatakan sejumlah pertimbangan secara matang harus dilakukan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai ini untuk mengusung ARB sebagai capres. Hal yang dimaksud seperti perolehan suara yang kecil ketimbang partai politik (parpol) lain.

“DPP Partai Golkar harus melihat elektabilitas partai ini rendah dibandingkan partai lain,” katanya dihubungi Beningpost.com, Kamis (17/4).

Apalagi Partai Golkar tidak mencapai target suara sebesar 30 persen pada pileg 2014. Bahkan, suara ini juga tidak memperoleh kenaikan dari 14% atau sama dengan perolehan pada pileg 2009.

“Suara Partai Golkar tidak mencapai kenaikan signifikan,” ujarnya. 

Dengan perolehan suara yang rendah, ucap Akbar, DPP Partai Golkar harus bersiap-siap menerima resiko kekalahan dalam pilpres 2014 akibat memutuskan ARB sebagai capres. Dewan Pertimbangan partai ini sudah mengingatkannya kepada DPP sebelumnya.

“Partai Golkar memiliki peluang kecil mengusung ARB sebagai capres dalam pilpres 2014 dibandingkan capres dari partai-partai lain,” tukasnya.

(rr)