www.flugzeuginfo.net

Pesawat patroli maritim buatan Indonesia, CN 235, yang dibeli dan digunakan Pasukan Penjaga Pantai Korea Selatan untuk berpatroli dan memonitor kawasan ekonomi eksklusif negeri itu dinilai gampang rusak. 

Kritik itu disampaikan Kim Jae-won, anggota parlemen Korsel dari partai politik berkuasa, Partai Saenuri. Dia menyampaikannya dalam hasil audit di Gedung Majelis Nasional (parlemen) seperti diwartakan surat kabar Chosun Ilbo, Selasa (29/10). 

Menurut Kim, empat unit pesawat patroli maritim jenis CN 235 yang dibeli Korsel senilai 120 miliar won Korsel atau setara Rp 1,2 triliun pada 2008 itu telah mengalami kerusakan sebanyak 78 kali sepanjang 2011 dan 2012. Angka kejadian tersebut jauh melampaui rata-rata kerusakan pesawat lain, yakni 20 kali dalam kurun waktu yang sama.

Jumlah kejadian kerusakan CN 235 itu juga diketahui 10 kali lipat lebih sering terjadi daripada kerusakan pada 17 helikopter Pasukan Penjaga Pantai Korsel dalam tiga tahun terakhir.

(rr/kompas)