news.liputan6.com

Kabar reshuffle kabinet masih terus menghangat. Namun, kapan waktunya, belum bisa diprediksi. Aktivitas Presiden Joko Widodo di akhir pekan ini pun, cenderung tertutup.

Laman berita Viva.co.id melansir pada Senin (21/8), agenda Jokowi hanya menerima Presiden Uzbekistan. Namun, yang tidak terjadwal, juga memanggil sejumlah menteri.

Keesokan harinya, Selasa (22/8), agenda internal. Namun, memanggil sejumlah menteri seperti Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, hingga Kepala Bulog, Djarot Kusumayakti.

Aktivitas Jokowi yang terjadwal memang tidak banyak. Bahkan, sejak tiga hari belakangan ini yakni Rabu hingga Jumat (23-25 Agustus 2017), agenda hanya internal. Tetapi aktivitas memanggil menteri, tetap dilakukan.

Rabu, (23/8), pagi hari, Jokowi menerima Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Dia termasuk yang santer meninggalkan kursi kabinet, untuk bertarung di Pilkada Jawa Timur 2018.

Jelang siang, agenda kenegaraan yakni menerima kunjungan Sekjen Partai Komunis Vietnam, yang dilanjutkan jamuan makan siang. Sore hari, Menpora Imam Nahrawi menghadap Presiden melaporkan masalah SEA Games di Malaysia.

Kamis malam tadi, secara mendadak Jokowi memanggil Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Pramono mengaku berbicara banyak, di antaranya rencana kunjungan ke Singapura pada 6-7 September 2017. Pembahasan lainnya, Pramono enggan memberi tahu.

Pada Jumat (25/8) pagi, agenda Presiden Jokowi juga sebenarnya internal. Namun sekira jam 09.00 WIB sejumlah kendaraan dinas menteri sudah terparkir, yang berarti sejumlah menteri telah ada di dalam Istana. Tidak lama setelah itu, para menteri keluar.

Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla juga dikabarkan mendampingi Presiden Jokowi pagi tadi.

Para menteri itu adalah Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Kepala BKPM Thomas Lembong, hingga Menteri Hukum dan HAM Yasonna Hamonangan Laoly. Tapi tidak ada penjelasan terkait pertemuan apa di dalam.