Kabar24 - Bisnis.com

Pembacokan terhadap ahli IT dari Institut Teknologi Bandung, Hermansyah, disesalkan oleh banyak pihak. Anggota Komisi III DPR Wenny Warou mengingatkan kepolisian agar tidak lambat lagi dalam mengusut kasus-kasus penyerangan seperti ini.

"Ini adalah PR yang kedua buat Tito. Kalau kemarin Novel Baswedan sampai sekarang kok melempem, jangan sampai jalan di tempat kasus ini," kata Wenny di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7).

Wenny meminta kepolisian tidak menganggap enteng kasus ini. Apalagi saat ini menurutnya banyak modus operandi dalam penyerangan-penyerangan di jalanan.

"Modus operandi gimana, siapa di belakang aktor-aktor itu, harus dibuka. Contohnya Baswedan, kita enggak ngerti, melempem. Kalau ada kaitan dengan seseorang nah itu perlu dibuktikan," terang dia seperti dikutip dari Viva.co.id.

Dia mengaku juga punya kecurigaan tertentu atas penyerangan yang dialami oleh Hermansyah ini. Namun, dia enggan mendahului penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian.

"Lebih baik picu polisi bekerja yang benar," kata Wenny yang berasal dari Fraksi Partai Gerindra tersebut.

Sebelumnya, pembacokan terhadap Hermansyah terjadi pada Ahad dinihari, 9 Juli 2017. Dia dibacoki lebih dari lima orang di kilometer 6 Tol Jagorawi.

(rr/HY)