www.beningpost.com

Ahad malam 18 Juni 2017 mengambil tempat di sebuah 'kedai gaul' mal Jakarta, berkumpulah beberapa orang dari beragam profesi dan jabatan.

Semua kompak hadir walau Lebaran sudah di depan mata. Hanya butuh satu hari sebelumnya untuk mengundang mereka.
 
"Tadinya kita mau sewa tempat. Tetapi saat dihubungi satu persatu sudah mulai sibuk menyambut Lebaran. Begitu tempat dipindah ehmalah pada bisa hadir!" ujar Peter Momor penggagas acara dan pendiri Master Piece Indonesia.

Kumpulan pengguna whatsapp ini saling mengenal dengan cepat walau sebagian ada yang sudah saling mengenal. Lahirnya Master Piece Indonesia adalah atas dasar kesamaan visi yaitu memperkokoh NKRI.

Peter F Momor salah satu penggagas acara kumpul-kumpul jelang hari raya Idhul Fitri ini adalah untuk saling menentramkan dan meredam antar masyarakat.
 
"Banyak berita-berita hoax yang mengadu domba dan memecah belah persatuan kita. Maka kita Master Piece Indonesia bersifat sebagai filter dan menyatukan kembali perbedaan dan perpecahan yang timbul," ungkapnya.

Beberapa yang hadir dalam kesempatan tersebut terlihat diantaranya Franky Tambayong, Bahar Siagian, Nancy Weber, Ayi Putri Tjakrawedana, Rinto Pao,Denny Siregar, Birgaldo Sinaga,Eko Kuntadhi dan beberapa aktivis di bidangnya masing-masing.

"Banyaknya tuntutan hukum ke beberapa relawan yang butuh perlindungan juga menjadi keprihatinan dan bentuk kepedulian kita," tegas Nancy Weber.

Para anggota memang sangat beragam dan mayoritas memang aktif dalam memperjuangkan keutuhan NKRI.
 
"Kami memang datang dari beragam unsur, itu membuktikan bahwa kami satu suara walau masing-masing memiliki organisasi dan profesinya pun beragam," jelas Ayi Putri Tjakrawedana yang sering berada di luar Indonesia.

Mendatang mereka akan lebih menajamkan visi dan misi agar apa yang dicanangkan tentang keberadaan mereka dapat segera terealisir sesuai dengan cita-cita mereka.
 
(rr/Syam)