Dalam debat di salah stasiun televisi antara calon Gubernur DKI nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan calon Gubernur nomor urut tiga Anies Baswedan, sama-sama ditanyakan soal tanggapan mengenai kepemimpinan yang bisa dicontoh dari Presiden RI kedua, Soeharto.
Hal ini ditanyakan karena Anies Baswedan diketahui menghadiri acara haul peringatan wafatnya Soeharto di Mesjid At Tin, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Anies mengaku banyak hal soal kepemimpinan yang bisa dicontoh dari mendiang Presiden Soeharto dan yang bisa diterapkan dalam memimpin DKI Jakarta. Dia menekankan, gaya Soeharto terkesan stabil saat mengambil kebijakan.
"Kita bisa belajar dari banyak pemimpin Indonesia. Dari Soeharto, kita bisa lihat figur yang stabil dan tidak emosional termasuk dalam melakukan pendekatan. Beliau juga tidak labil dan kemudian bisa mengambil keputusan dengan mempertimbangkan sebuah faktor," kata Anies di Kawasan Kedoya, Jakarta Barat seperti dikutip dari Viva.co.id, Senin, (27/3) lalu.
Ketika disuruh menjelaskan makna stabil yang dimaksudkannya itu, Anies mengaku bahwa stabil adalah menjadi pemimpin yang menguasai masalah dan mampu menjelaskannya dengan tenang.
"Misalnya ketika ditanya maka dia harus menjelaskan dengan tenang. Bukan justru jadi pemantik konflik dan masalah tapi hadir untuk mengatasi masalah. Pak Harto sering mengatakan 'ojo dumeh', itu maksudnya mengajak kita jangan suka merasa dan jangan jadi kagetan," kata Anies.
Ketika giliran Ahok, dia menjelaskan bahwa hal yang dikatakan Anies tersebut sudah dilakukannya dalam memimpin DKI Jakarta selama ini.
Ahok bahkan mengaku bahwa selain stabil, ketegasan sikapnya juga ditunjukkan untuk hal-hal yang memang membutuhkan ketegasan terutama apabila ada jajaran di bawahnya membangkang dari tugas.
"Sekarang kalau misalnya saya dianggap tidak bisa menempatkan masalah maka masyarakat tidak akan bisa melihat kemudahan berbisnis di Jakarta yang sudah begitu mudah seperti saat ini," kata Ahok.
Ahok mengatakan, ada hal yang patut dicontoh dalam pemerintahan Soeharto antara lain sigap dalam memenuhi kebutuhan beras yang sempat susah di sejumlah daerah. Pada saat itu Hercules menjadi pengangkut beras.
(rr/HY)
Beningpost | Oleh Harun Yunus Posted: 29/03/2017 06:00:00 WIB