Ilustrasi | Stomp

Raja Arab Saudi, Faisal bin Abdul Aziz mengunjungi Indonesia pada Juni 1970. Terhitung sudah 47 tahun berlalu sejak kunjungan tersebut. Kini penerusnya, Raja Salman Bin Abdul Aziz akan mengulang sejarah yang terjadi hampir setengah abad lalu.

Ketika ditanya perihal lamanya jarak waktu kunjungan tersebut, Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, menyatakan, selama ini hubungan Indonesia dan Arab Saudi berjalan dengan baik sehingga tidak ada situasi yang memaksa adanya pertemuan.

"Kedua negara memiliki hubungan yang sangat baik dan stabil sehingga baru kali ini melakukan kunjungan. Ini terkait tur Raja Salman ke Asia dan kita anggap kunjungan ke Indonesia adalah kunjungan yang sangat penting. Rakyat Indonesia juga menanti kunjungan ini. Selain itu, kunjungan ini sekaligus memastikan beberapa perjanjian kedua negara yang menunjukkan betapa hubungan Saunesia sangat baik," jelas Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi, dalam konferensi pers, Selasa (28/2).

Selain itu, Osama menambahkan, kunjungan Raja Salman bertujuan untuk memenuhi undangan dari Presiden Joko Widodo dan guna meningkatkan hubungan bilateral kedua negara. Ia juga menegaskan bahwa kedatangan sang raja tidak ada hubungannya dengan permasalahan dalam negeri Indonesia.

"Kunjungan tak ada hubungannya dengan permasalahan yang terjadi di dalam negeri Indonesia. Kami datang untuk mendukung Indonesia sebagai negara muslim yang besar," tambah Osama.

Seperti dilansir Okezone, Raja Salman akan mengunjungi Indonesia selama 9 hari. Berkah dari kunjungan ini disinyalir Indonesia akan memperoleh manfaat sangat besar. Hal ini tentu saja ditujukan untuk kepentingan rakyat.

 

(rr/HY)