Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, usahanya untuk mengurangi banjir di Ibu Kota terus berjalan. Bahkan dia mengklaim, saat ini hanya tinggal sepertiga kawasan rawan terkena banjir belum teratasi.
Ahok mengatakan, sampai saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah berhasil menyelesaikan dua per tiga titik banjir dari 1.200 titik yang ada di Jakarta atau sekitar. Dengan demikian masih ada sekitar 400-an titik lagi yang harus diatasi.
"Kira-kira sudah 2/3 dari 1.200-an titik, sekarang 400-an titik lagi," klaim Ahok di Rumah Pemenangan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/12).
Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan kawasan yang paling banyak harus dilakukan pembenahan adalah kawasan selatan dan timur Jakarta. Karena kawasan tersebut didominasi oleh cluster-cluster perumahan menjadi yang paling rawan digenangi banjir.
"Saluran dia (pengembang) tutup. Saya udah cek di Cipete, kemarin di Cilandak kasusnya juga sama. Ada danau tempat pembuangan air dia tembokin untuk apartemen, ya kita tegur yang punya apartemen, kita cek lalu akan kita bongkar," terangnya.
Ahok mengungkapkan, pemberian izin sejumlah apartemen di Jakarta yang menyalahi aturan bukan pada eranya. Sebab izin apartemen yang luasnya di bawah 5.000 meter persegi berasal dari suku dinas (sudin) terkait dan bukan dari dirinya sebagai Gubernur.
"Karena dia minta izin di bawah 5000 kan langsung ke sudin-sudin. Dia (pengembang) suka belokin tuh sungai-sungainya jadi mampet," tutup Ahok.
(rr/Mrd)
Beningpost | Oleh Harun Yunus Posted: 22/12/2016 19:00:00 WIB