www.beningpost.com

Perwakilan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan mengunjungi Novovoronezh pekan lalu. Di kota ini terdapat PLTN yang baru saja dijalankan sebagai unit pembangkit listrik bertenaga nuklir generasi baru.
 
Kunjungan dilakukan atas undangan dari Rusatom Internasional, anak perusahaan Rosatom, BUMN Nuklir asal Rusia, yang juga didukung oleh Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), dengan tujuan bertukar pengalaman antarpemerintah lokal di mana fasilitas industri nuklir berada.
 
Salah satu delegasi yang diundang adalah Wahyudi Leksono selaku Camat dari Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan. Di Kecamatan Setu, terdapat pusat riset BATAN di mana reaktor nuklir 30 MW beroperasi. PUSPITEK yang berada di Kota Tangerang Selatan akan menjadi tempat dibangunnya reaktor nuklir eksperimental yang baru.
 
Proses tender untuk membangun desain awal dari reaktor ini dimenangkan oleh Rosatom sebagai bagian dari konsorsium Rusia-Indonesia pada tahu 2015.
 
“Populasi yang kami miliki di Kecamatan Setu dua kali lebih banyak dibandingkan populasi Novovoronezh,” kata Wahyudi Leksono dalam keterangan resminya kepada BeningPost.com (1/9).
 
Menurut Wahyudi, walaupun luas daerah kami dua kali lebih kecil. Kepadatan penduduk yang tinggi membutuhkan infrastruktur yang berkualitas tinggi dan dekatnya keberadaan reaktor membutuhkan kinerja mumpuni untuk meningkatkan penerimaan masyarakat terkait teknologi nuklir.
 
“Tujuan kami adalah untuk mempelajari pengalaman Novovoronezh di bidang-bidang ini, dan kami sangat kagum dengan pencapaian dari para kolega Rusia kami,” tambahnya.
 
Ia juga menekankan dibutuhkan standar hidup yang tinggi bagi penduduk yang tinggal di lokasi sekitar PLTN untuk mendukung pembangunan energi nuklir.
 
Wahyudi mengambil contoh banyaknya jumlah desa di Indonesia, yang selain kekurangan tenaga listrik, juga tidak memiliki jalan raya, lembaga pendidikan, gelanggang olahraga, dan juga tidak ada kondisi untuk pembangunan kewirausahaan.
 
"Tanggungjawab sosial yang dilakukan PLTN Novovoronezh adalah contoh yang luar biasa,” Wahyudi melanjutkan.
 
Menurut Vladimir Leshchenko, Wakil Walikota Novovoronezh, sebelum tenaga nuklir masuk di tahun 1960-an, Novovoronozeh juga dikenal sebagai daerah dengan desa-desa miskin.
 
Sekarang, Novovoronezh adalah kota yang berkembang dengan pesat, terutama karena dukungan yang diberikan oleh PLTN. Beberapa tahun terakhir, Rosatom telah menginvestasikan lebih dari 1 juta rubel (lebih dari 200 milyar rupiah) untuk pembangunan kota.
 
“Sekolah-sekolah dan fasilitas olahraga yang baru telah dibangun. Seiring dengan pembangunan unit pembangkit yang baru di PLTN, perumahan baru juga ikut didirikan, kesempatan bisnis dan pekerjaan dibuka, dan kesejahteraan penduduk pun meningkat secara konsisten,” katanya.
 
PLTN Novovoronezh telah memenuhi kebutuhan energi dari 21 perusahaan industri besar dan 2,3 juta penduduk kota tersebut. PLTN Novovoronezh juga menjadi salah satu dari tiga pembayar pajak terbesar di wilayahVoronezh di Rusia.
 
Dalam kunjungan ke reaktor, para delegasi dapat mempelajari proses aktivasi dari unit terkuat yang ada di PLTN, yaitu unit No. 6 dengan reaktor model VVER-1200, yang kekuatannya tidak tertandingi di dunia.
 
Menurut Kepala dari Badan Perlindungan Lingkungan Hidup Tangerang Selatan, Rahmat Salam Arifin Hassan, kunjungan ke pangkalan pembangkit tenaga nuklir telah membuatnya yakin akan keberlanjutan lingkungan dengan adanya nuklir.
 
“Saya tidak menyangka bahwa PLTN dengan kekuatan kapasitas sebesar 1200 MW bisa dikelilingi kompleks hutan yang hijau dengan udara yang bersih,” kata ekolog Indonesia ini.
 
Menurut Rahmat, dampak yang ditimbulkan PLTN terhadap lingkungan sekitarnya hampir tidak terasa, hal ini berlawanan dengan pandangan umum bahwa PLTN selalu merusak lingkungan yang mengitarinya.
 
(rr/Syam)