www.beningpost.com

Krisis Suriah sudah terlalu lama belum menampakkan tanda-tanda akan berakhir. Aleppo hancur dan memerah darah oleh korban-korban sipil akibat bom yang menghancurkan salah satu rumah sakit dan klinik kesehatan kota dari pesawat dan helikopter tempur rezim dibantu Rusia. Belasan ribu keluarga sipil di Aleppo kini sedang tertatih, terjebak dalam gempuran perang.

Publik dunia pun tersentak dengan aksi membabi-buta rezim Suriah. Mereka menunjukkan dukungan kepada warga sipil Suriah yang menjadi korban lewat jagat media sosial. Tagar #AleppoIsBurning dan #saveAleppo pun memenuhi ragam linimasa di media sosial. Beberapa aksi damai mengecam tindakan tak beradab itu berlangsung di beberapa kota dunia.

Ikut dalam aksi solidaritas dalam tajuk “Simphaty of Solidarity Syria” (SOS Syria), Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama para relawan kemanusiaan dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) menggelar aksi solidaritas pedui Suriah bertema ‘Stop Memerah Darah” di arena Car Free Day di Bundaran HI, Jakarta, Ahad (8/5).

Aksi yang terdiri dari orasi singkat, penandatanganan dukungan dan penggalangan dana ini juga menyajikan aksi teaktrikal ‘penembakan warga sipil Suriah’.

Aksi ini menjadi aksi kesekian lembaga ini dalam menyikapi dan menggugah kepedulian masyarakat Indonesia terhadap penderitaan rakyat Suriah. Sehari sebelumnya relawan juga mengajak penumpang Commuter Line jurusan Stasiun Kota menuju Bogor untuk peduli dengan penderitaan warga Sipil Suriah yang menjadi korban konflik.

Aksi yang berlangsung simultan di beberapa kota ini, menjadi pelengkap saat ACT mengirim Tim Kemanusiaannya membawa donasi 1 miliar rupiah untuk diimplementasikan pada para pengungsi Suriah di perbatasan Turki – Suriah.

Aksi Stop Suriah Memerah Darah di Car Free Day

"Dunia sudah terlalu lama diam melihat krisis Suriah. Momentum Aleppo memerah darah menjadi saat yang tepat bagi dunia untuk ikut dalam menghadirkan perdamaian di Suriah. Kami, bersama para relawan MRI serentak melakukan aksi ini di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Kediri, Bandung, Medan, Kota Tangerang dan Kota Bekasi, berharap pemerintah RI dan masyarakat Indonesia bersimpati terhadap masalah kemanusiaan di Suriah,” ujar Vice President Aksi Cepat Tanggap (ACT), Insan Nurrochman dalam keterangan yang diterima BeningPost, Ahad (8/5).

Alasan terkuat pihak bersama para relawan kemanusiaan dari MRI turun ke jalan, Insan melanjutkan, didasarkan atas kekecewaan minimnya pemberitaan oleh media-media mainstream di Indonesia terkait tragedi kemanusiaan yang berlangsung di Suriah.

Atas nama kemanusiaan, sebaiknya berbagai pihak ikut bersimpati atas kondisi yang menimpa warga suriah, yang terluka, kehilangan anggota keluarga, kehilangan aset kehidupan bahkan ketenangan selayaknya warga negara.

Bersama masyarakat, pihaknya berharap media dan pemerintah RI ikut bersuara keras atas penderitaaan rakyat Suriah selama enam tahun terakhir ini.

Aksi solidaritas termasuk pemberian bantuan kepada warga Suriah, kata Insan, adalah aksi nyata membantu kemanusiaan. Bukan pemanfaatan situasi krisis atasnama kemanusiaan, apalagi distigma sebagai peyokong terorisme seperti yang selama ini didengungkan beberapa pihak.

(rr)