www.mitrakeluarga.com

Sebentar lagi kita akan memasuki peringatan malam hadirnya (malam nuzul Al-Qur’an) Al-Qur’an ke langit dunia melalui junjungan kita Rasulullah Muhammad. Al-Qur’an,merupakan kitab petunjuk dan nasehat. Kitab Suci ini juga mengajari kita sinyal dan indikasi-indikasi. Kitab ini juga memuat kisah-kisah klasik dari umat yang telah lalu. Dihadirkan oleh Allah agar menjadi ibrah (pelajaran) bagi umat manusia. Agar kita bisa mengambil tauladan dan peringatan bagi kehidupan kita. Al-Qur’an juga mengajari kita hal-hal yang akan kita alami dan rasakan. Dunia ini penuh tanda dan indikasi. Dalam kehidupan ini ada sebab-akibat. Semua yang terjadi dan akan terjadi ada faktor atau sebab kehadirannya. Likulli sya’in sababa”, demikian bahasa Al-Qur’an.

Bila dua (2) tulisan yang lalu saya fokus pada hal-hal yang sifatnya keimanan dan spiritualitas, kali ini saya coba membincangkan puasa dari perspektif dunia medis dan kesehatan. Dunia yang sebetulnya bukan bidang yang saya geluti. Tetapi, dengan bantuan Kiai Google saya berupaya menulis persepktif itu sebisanya. Tulisan ini tentang hikmah puasa bagi kesehatan jasmani. Manfaat ibadah pengendalian diri untuk kesehatan dan kebugaran ragawi kita.

Sadar atau tidak sadar, kita harus meyakini bahwa sakit atau penyakit yang kita alami juga disebakan oleh diri kita sendiri. Kita lah yang menjadi sebab penyakit itu ada dalam tubuh kita. Nabi Muhammad SAW bersabda “Sumber dari segala penyakit adalah perut. Perut adalah gudang penyakit dan berpuasa itu obat” (H.R. Muslim). Sekaligus ada Hadis Rasulullah berkaitan dengan terapi atas penyakit yang kita derita. Beliau bersabda:likulli da’in dawaun”, setiap penyakit ada obatnya. Setiap virus akan ada anti-virusnya.

Semua derita, sakit dan nestapa yang kita alami ada sebab dan akibat yang kita sengaja atau tidak sengaja kita lakukan. Sakit atau penyakit yang masuk dan kita derita sesungguhnya kita sendiri yang mengundangnya. Ada yang kita sadari dan ada yang kita tidak sadar saat mengundang virus itu masuk ke dalam tubuh kita.Penyakit  jantung, liver, kanker, paru-paru, sakit perut, sakit mata, kitalah yang mengundangnya. Begitupun penyakit-penyakit kejiwaan seperti stress, depresi, gila, sedih, resah, sepi dalam keramaian, kita sendiri yang mengajak kehadirannya dalam ”rumah” jiwa kita.

Makanan dan minuman merupakan sebab pokok kehadiran penyakit. Sakit perut karena kita makan yang pedas atau kecut. Sakit mata karena udara atau air yang kita pakai tercemar. Kita penuh kolesterol karena makanan kita penuh lemak. Karena itu ada saatnya organ-organ tubuh kita istirahatkan. Karena itu perlu mesin tubuh kita rehat dan istirahatkan. Ada jeda, tidak terlalu over work, yang menyebabkan lelah atau aus. Rasulullah bersabda: "Berpuasalah maka kamu akan sehat" (HR. Ibnu Suny dan Abu Nu’aim). Puasa, karena ada ruang rehat dan jeda. Tubuh akan repair, memperbaiki dari dirinya senndiri.  Dalam hadis lain Rasulullah bersabda: "Bagi tiap-tiap sesuatu itu ada pembersihnya dan pembersih badan kasar (jasad) ialah puasa" (HR. Ibnu Majah). 

Makan, Perut dan Penyakit

Sebuah tulisan menarik saya dapatkan dari mesin pencari ini. Tulisan ini bercerita tentang tubuh kita. Menurut medis, panjang saluran pencernaan manusia 6 kali tinggi badan (± 10 meter) kita. Dalam jangka waktu panjang saluran ini akan dikotori sisa makanan yang tidak terbuang yang rata –rata beratnya 3–11 kg, yang membusuk dan mengeluarkan zat – zat beracun didalam usus kita. Zat racun /toxin ini terserap oleh usus dan menjadi sumber segala penyakit yang berbahaya.

Bahwa 90% segala macam penyakit yang timbul saat ini bermula dari colon (usus besar) yang selalu menyimpan sisa makanan yang tidak terbuang pada saat kebelakang. Sisa makanan tersebut berubah menjadi toxin, menempel didinding usus ,menjalar serta melumpuhkan ketiga fungsi toksifikasi: [1] Sistem Pencernaan (perut, Isi perut, usus besar. [2] Sistem Endokrin (kalenjar pituary, kalenjar adrenal, kalenjar tiroid /gondok, kalenjar pankreas dan kelenjar seks). [3] Sistem Penyaringan (hati, kulit dan rahim) 

Penyerangan tersebut akan melemahkan badan yang menyebabkan anda mudah sakit, lesu, lemah dan terjadi penuaan dini, mempengaruhi fungsi sistem pencernaan, membahayakan kesehatan dan dapat menyebabkan sakit yang serius dalam jangka panjang. Para dokter percaya bahwa toksin-toksin yang terkumpul didalam tubuh adalah penyebab utama datangnya penyakit bukannya kuman-kuman. Bakteri atau kuman-kuman hanya berdampak ketika terlalu banyak sisa-sisa pembuangan (toksin) didalam tubuh kita sehingga menyebabkan tubuh kita lemah dan daya tahan tubuh menurun.Sirkulasi yang berulang ini merupakan sumber timbulnya berbagai penyakit, antara lain: kanker, tumor, sembelit, wasir, jerawat, stroke, lumpuh, terlalu gemuk dan terlalu kurus, rematik, ngilu-ngilu, lupus, penyakit jantung, bintik-bintik penuaan, flek- flek pada wajah, haid tidak normal, menopause, dan penuaan dini, glukoma, penyakit liver (hati), masalah pada usus dan pencernaan, penyakit maag (lambung), kencing manis (diabetes), penyakit kulit dan alergi, insomnia, sulit tidur.

Mari kita baca hasil penelitian ilmiah yang dilakukan oleh pusat penelitian medis modern tentang manfaat puasa. Kemajuan ilmu kedokteran acapkali gagal mengatasi virus atau penyakit tertentu. Ada penyakit yang medis atau kedokteran belum menemukan serum atau obat untuk menyembuhkannya. Itulah yang dilakukan oleh Fatsen Institute yang berlokasi di Jerman. Institute ini menggunakan puasa sebagai metode untuk menyembuhkan virus atau penyakit yang tidak dapat diatasi. Apa yang mereka lakukan? Para pasien yang datang diminta untuk melakukan proses pengendalian diri. Jadi semacam diet agar tubuh dan organ-organnya istirahat dan jeda dari kerja dan lemak atau zat yang menjadi pantangan bagi tubuh.

Sementara, seorang dokter bernama Dr. Abdul Aziz Ismailmenulis hasil penelitiannya tentang manfaat puasa dalam bukunya berjudul: Al-Islam wa al-Tib. Islam dan Ilmu Kedokteran. Dalam buku ini beliau menjelaskan dan memberikan bukti-bukti medis bahwa puasa merupakan obat dan panasea penyakit-penyakit yang saat ini banyak dialami manusia modern. Kencing manis (diabetes), darah tinggi, ginjal dan kolesterol tinggi.Lain halnya dengan Dr. Alexis Carel, dokter pemenang 2 kali Hadiah Nobel. Ia menulis bahwa puasa dapat menjadi wahana untuk kebersihan pernafasan. Sementara Mac Fadon  seorang dokter bangsa Amerika memberikan  terapi puasa kepada pasien-pasien yang datang ke kliniknya. Tindakan itu dikuatkan oleh Dr. Ahmad Ramali yang menyatakan: “Apabila kita berpuasa, semua alat pencernaan makanan akan beristirahat dan tidak membutuhkan darah yang berlebihan-lebihan, maka darah yang tidak dibutuhkan oleh alat-alat pencernaan dapat mengalir dan kembali ke dalam alat-alat tubuh yang lain, misalnya ke dalam otak. Dan bilamana otak sudah terisi penuh darah, maka mudahlah ia menjalankan kewajibanya untuk berpikir dan belajar”.

Beberapa penemuan medis lain yang tidak kalah pentingnya berkaitan dengan puasa yang kita jalani wajibkita baca. Adalah Sir Arbuthnot Lane, M.D, seorang dokter di Inggris. Ia berkata:“Saya telah mengalami bahwa banyak kasus pembedahan dapat dihindari dengan cara mencuci usus, karena 90% dari penyakit manusia dimasa kini disebabkan oleh usus yang kotor dan tidak berfungsi dengan normal”. Pakar lain, Dr. Norman Walker, Dsc, Phd, seorang dokter di Amerika berkata: “Cuci usus akan menghilangkan sembelit, rasa lesu, penyakit lemah pencernaan, sakit sendi, sakit pinggang, perut kembung, kencing manis dan lain-lain”.

Henry B Beyler seorang dokter di Amerika membuat 4 (empat) kesimpulan dari pengalaman beliau dibidang kesehatan selama 55 (lima puluh lima) tahun. Henry berpendapat bahwa penyebab segala penyakit bukan dari bakteri, melainkan racun/toksin yang berawal dari keracunan makanan. Toksin/racun ini menyebabkan rusaknya sel tissu sehingga terjangkit bakteri.

Masihkah kita meragukan Islam dengan semua ibadah yang dianugerahkan Allah kepada kita? Masihkah kita ragu dan tidak yakin akan kesempurnaan ajaran agama ini? Masihkah kita menolak kebenaran-kebenaran yang diajarkan oleh Rasulullah Muhammad? Kita sendirilah yang bisa menjawab semua itu.

(rr)