www.beningpost.com

Akamai Technologies, Inc. (NASDAQ: AKAM), perusahaan cloud yang mendukung dan melindungi kehidupan online, hari ini mengungkap karya seni Token yang Tidak Dapat Dipertukarkan (Non-Fungible Token/NFT) pertama yang didesain secara dinamis oleh internet.

Berdasarkan data Platform Edge Cerdas Akamai, yang mencerminkan aktivitas internet global paling lengkap, NFT akan berevolusi secara visual dan real-time seiring perubahan lalu lintas internet peluncuran serangan dunia maya.

Lelang NFT telah dimulai melalui marketplace Artano, dengan batas akhir penawaran tanggal 24 Juni 2022 pukul 12 tengah malam PST atau 24 Juni 2022 pukul 14.00 WIB.

Akamai, platform edge terbesar di dunia dengan 4.000 titik kehadiran di hampir 900 kota, memiliki kemampuan unik untuk memproyeksikan seluruh internet dalam karya seni digital satu-satunya.

“Akamai sangat bersemangat untuk mendukung dan melindungi kehidupan online yang kemungkinannya tak terbatas. Cara terbaik untuk menyampaikan peran sentral kita adalah melalui potret dinamis internet yang mencerminkan pandangan unik kita terhadap aktivitas Internet dalam kehidupan online miliaran orang,” ujar Kim Salem-Jackson, chief marketing officer, Akamai.

Menurut Kim, NFT ini diharapkan dapat menunjukkan kepada audiens baru bahwa internet adalah hal yang amat kompleks, dan Akamai dapat membantu menciptakan dunia yang lebih aman serta terhubung.

Akamai memilih seniman multidisiplin terkenal R. Luke DuBois, yang memiliki keahlian dalam menerjemahkan titik temu dalam bidang seni, budaya, dan teknologi, untuk menafsirkan kumpulan data yang sangat luas. DuBois menganggap NFT sebagai karya seni yang dapat dilihat sekaligus didengar.

Dengan mengambil umpan data Akamai sekaligus memasukkan aktivitas jaringan yang sehat, seperti lalu lintas dari pembaca umpan berita dan penonton video streaming, serta aktivitas jaringan berbahaya, seperti serangan penolakan layanan pada server, email phishing, dan perusakan situs web, karya seni ini mencerminkan berbagai jejak online umat manusia.

“Menafsirkan makna internet bagi dunia — baik buruknya, skalanya yang sangat besar, dan potensinya yang tidak terbatas — merupakan tantangan yang langsung menginspirasi saya,” jelas DuBois.

“Saya memanfaatkan kumpulan data unik dan kecanggihan teknologi AI untuk menciptakan karya seni ini, menafsirkan sifat internet yang tidak pasti dan manusia yang menggunakannya,” paparnya.

NFT ini tersedia secara eksklusif di Artano, marketplace yang berorientasi pada seniman dan dijalankan pada blockchain Cardano. Akamai memilih Cardano, blockchain ramah lingkungan dengan sistem proof-of-stake, di mana biaya modalnya berasal dari pemangku kepentingan yang memegang token dalam sistem, bukan dari perangkat keras dan listrik. Karya seni ini akan mencerminkan data internet dari platform global Akamai selama satu tahun, dan akan terus berubah berdasarkan prediksi AI tentang aktivitas internet seiring berjalannya waktu.

Sesuai tujuan perusahaan untuk senantiasa membuat hidup jadi baik bagi miliaran orang, semua hasil penjualan NFT ini akan disumbangkan ke Akamai Foundation. Yayasan ini akan menyalurkan dana tersebut ke berbagai inisiatif yang mendukung generasi kehidupan online berikutnya, seperti menyediakan kesetaraan akses ke edukasi STEM berkualitas dan menarik beragam bakat ke industri teknologi.

(rr)