www.beningpost.com

Tangan mungil Adik Qai masih sibuk memainkan keranjang kuning dan mainan plastik berbentuk semangka mini warna hijau sebesar kepalan tangannya. Tak jarang keingintahuannya diselingi tangisan manja antara minta minum susu, air putih, biskuit bayi, ponsel, atau sekedar minta perhatian ibu dan kakaknya.

Meski tak terlihat sakit, tumpukan plester di dada Qailula Nurhama, bayi perempuan umur 1 tahun 4 bulan itu, tentu memancing pertanyaan. “Baru saja diambil tindakan, operasi jantung, tanggal 13 April kemarin,” ucap Fitra dan Siti, ibu dan kakaknya.

Masyaallah, luar biasa. Mata Adik Qai yang kerap berkaca-kaca dan nyaris tanpa senyuman, seakan jadi benteng penahan sakitnya jantung dan ngilunya bekas luka operasi, yang harus dirasakan anak sekecil dirinya.

Adik Qai adalah satu dari 13 pasien yang menumpang di rumah singgah bernama Shelter Sehati tersebut. Hari itu, 24 April 2022, beberapa petinggi dan sukarelawan dari PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyambangi rumah singgah yang berlokasi di daerah Condet, Jakarta Timur, tersebut untuk berbagi rejeki.

Tempat penampungan tersebut dinilai sangat meringankan mereka yang jauh-jauh berobat dari tempat tinggal mereka.  Adik  Qai  misalnya,  sekurangnya  berjarak  1.133 km dari rumahnya di Desa Suka Maju, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu, Riau. Kelainan jantung yang dideritanya sejak lahir, yang bahasa planetnya adalah Tetralogy of Fallot atau TOF, merupakan kombinasi empat kelainan jantung bawaan lahir.

Tak pelak, perawatan di Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, Jakarta, dibutuhkan Adik Qai untuk menindaklanjuti kelainan jantung yang ditengarai dapat menyebabkan darah kekurangan oksigen mengalir keluar dari jantung dan ke seluruh tubuh.

“Di sana (sekitar rumah sakit) tidak ada yang murah (penginapan). (Kami ke sini) setelah diberitahu keluarga pasien lain di RS (Harapan Kita). Alhamdulillah (sudah dibantu), mudah-mudahan kami tinggal kontrol Qai saja,” ujar kedua pendamping Adik Qai.

Adik Qai adalah satu dari 13 pasien yang hari itu bernaung sementara di rumah singgah Shelter Sehati yang rata-rata  tak  punya  sanak  famili  untuk  menampung  mereka  di  Ibu  Kota.  Pasien  lain ada yang berasal dari Lampung,  Kalimantan  Timur,  bahkan  NTB,  yang  tentunya sangat terbantu dengan kehadiran rumah singgah serupa, berikut dengan fasilitas yang bisa mereka manfaatkan tanpa dipungut biaya.

Tae Yong Shim, CEO Mirae Asset Sekuritas Indonesia, secara khusus menyatakan rasa syukur bahwa di Bulan Puasa yang penuh berkah ini, perusahaan sekuritas yang dia pimpin dapat menyalurkan bantuan untuk memberi harapan sekaligus meringankan beban dan kesusahan yang dialami pasien dan pendampingnya.

“Hati kami terketuk bahwa anak-anak dan pasien lain harus mengalami sakit dan kesusahan ini, bersama dengan keluarga. Karena itu, kami dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia memang harus hadir untuk mengurangi kesusahan yang dialami anak-anak dan pasien serta keluarga di sini,” ujar Mr. Shim dalam acara Sahabat Berbagi Harapan, CSR Mirae Asset Sekuritas Indonesia-Dompet Dhuafa, 24 April 2022 .

Acara dzikir dan doa, hiburan dongeng boneka, serta buka puasa bersama itu seakan meringankan setitik dari beban  berat  yang  sedang  ditanggung  oleh  pasien  dan  pendampingnya  sekaligus  berbagi  harapan  atas kesembuhan dan kembali berkumpul kembali bersama keluarga.

Tak lupa dalam sajian takjil berbuka puasa dan makan malam, ada beberapa panganan Korea Selatan yang menjadi resep rahasia keluarga dari Mr. Shim seperti nasi campur berbalut kulit tahu bernama yubuchobap, dan sangat digemari oleh penghuni Shelter Sehati serta panitia.

Makanan  itu  seakan  menjadi  keunikan  tersendiri  bagi  peserta  acara  buka  puasa  bersama tersebut, apalagi masakannya merupakan buah karya dari tangan-tangan panitia acara dari Mirae Asset Sekuritas.

“Alhamdulillaah, kami sangat menyambut [bantuan dari Mirae Asset Sekuritas], semoga perusahaan terus berkembang dan menjadi besar, sehingga besarnya dapat menambah kontribusinya ke komunitas kita. And from the bottom of hour heart, we just want to say: kamsahamida [Dan dari lubuk hati terdalam, kami ucapkan terima kasih],” ujar Prima Hadi Putra, Direktur Dompet Dhuafa.

(rr/Syam)