www.beningpost.com

Di tengah dunia yang bergerak semakin digital, ancaman serangan siber pun turut mengikuti. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menjadi salah satu target dari berbagai kasus serangan siber. Tidak tanggung-tanggung, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat setidaknya ada 900 juta serangan siber di Indonesia pada tahun 2021.

Haris Izmee, mantan Presiden Direktur Microsoft Indonesia, pernah mengatakan bahwa negara-negara yang memiliki tingkat pembajakan yang lebih tinggi dan pengetahuan keamanan dunia maya lebih rendah, cenderung lebih banyak terkena dampak dari ancaman dunia siber.

Dengan semakin pesatnya penggunaan teknologi informasi, modus kejahatan siber pun semakin meningkat dan semakin bervariasi. Beberapa ahli juga menyebutkan prediksi serangan siber yang akan dialami Indonesia di tahun 2022 akan semakin beragam.

Kejahatan siber saat ini seringkali menargetkan manusia sebagai korbannya. Salah satu caranya adalah dengan menargetkan situs yang melakukan transaksi jual beli dan aktivitas lain yang melibatkan data dan uang. Sehingga bisa dikatakan website bisnis merupakan salah satu target empuk.

Lindungi Website Bisnis dari Serangan Siber

Pemilik website bisnis tentu harus lebih berhati-hati dan diharuskan memasang perlindungan ekstra, karena serangan siber banyak menargetkan situs-situs bisnis. Terutama bisnis tingkat menengah ke bawah yang dianggap belum terlalu paham dengan sistem keamanan website.

Perusahaan penyedia layanan web hosting, Niagahoster, melalui blognya menyebutkan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melindungi website bisnis. Antara lain membatasi IP address untuk administrator, mengaktifkan server side scanner, dan mengecek log aktivitas website secara berkala.

“Mengamankan website juga disarankan menggunakan proteksi SSL. Website yang sudah menggunakan SSL akan terlihat dari adanya ikon gembok di samping URL pada address bar, serta tulisan HTTPS,” ungkap Muhammad Ariffudin, SEO Content Writer Niagahoster.

Namun faktanya, belum semua website bisnis di Indonesia menggunakan SSL yang merupakan protokol keamanan yang melindungi aliran data dalam web. Sekitar 20% website besar di dunia bahkan belum menggunakan SSL. Situs yang sudah menggunakan SSL dan dilengkapi HTTPS serta ikon gembok berarti sudah menggunakan sistem enkripsi atau pengacakan data, sehingga sulit diretas oleh pihak lain. 

Menambah Kredibilitas dan Meningkatkan SEO

Data website yang menggunakan SSL akan terlindungi dan proses browsing oleh visitor pun tervalidasi keamanannya. HTTPS juga dapat menghindari serangan penyusup saat pertukaran data terjadi dan menjaga dari pencurian atau penyadapan selama transfer data.

Di luar kemampuannya untuk mengamankan website, SSL dan HTTPS juga memiliki fungsi lain yang bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh pemilik website bisnis demi mengembangkan usahanya. Dilansir dari Blogger On, adanya awalan HTTPS pada URL website dan ikon gembok akan menambah kredibilitas website.

SSL dapat memblokir spyware dan ransomware yang tidak terdeteksi dan melindungi pengunjung yang sedang browsing atau melakukan transaksi jual beli. HTTPS dan ikon gembok memberikan rasa aman dan meningkatkan kepercayaan pengunjung website.

Selain itu, website yang dilengkapi perlindungan SSL akan direkomendasikan oleh Google untuk muncul di halaman awal hasil pencarian. Hal tersebut membuat website mudah ditemukan dan mampu meningkatkan trafik yang akan berdampak baik pada perkembangan bisnis.

Serangan siber menjadi masalah yang semakin serius dan pemilik website bisnis harus mulai aware dengan hal tersebut. Pemilik bisnis harus memahami cara mengamankan websitenya, dan SSL menjadi salah satu aspek krusial untuk keamanan website bisnis.

(rr/Syam)