www.beningpost.com

Konsep home sharing atau ‘berbagi rumah’ telah membawa manfaat besar, mulai dari diversifikasi pariwisata hingga aktivitas ekonomi. Namun, tambal sulam regulasi terus dilakukan. Hal ini karena pemerintah sulit memahami dan mengantisipasi peran bisnis ‘berbagi rumah’ di wilayah mereka.

Sebuah buku yang dirilis belum lama ini, Senin (10/12), menyajikan kompilasi data, lengkap dengan bukti akurat mengenai pesatnya pertumbuhan dan dampak ekonomi positif dari industri ‘berbagi rumah’ di seluruh dunia. Riset ini merangkum kenaikan, nilai, dan manfaat bisnis ‘berbagi rumah’ bagi pemilik akomodasi, wisatawan, serta komunitas baik besar maupun kecil.

“At Home Around the World”: The Short-Term Rentals Handbook for Guests, Hosts, Neighbors and Governments yang ditulis oleh dua pakar industri travel, Robert Rosenstein and Peter Allen, merangkum bagaimana bisnis ‘berbagi rumah’ berkontribusi signifikan terhadap pendapatan pajak, menciptakan industri dan lapangan pekerjaan baru, serta meningkatkan pendapatan bagi bisnis di kawasan sekitar.

“Melalui diskusi kami dengan para pemangku kebijakan serta komunitas pemilik akomodasi di seluruh dunia, kami sadar bahwa pemerintah kesulitan memahami dan mengantisipasi peran bisnis ‘berbagi rumah’ ini bagi wilayah mereka. Karena munculnya industri yang relatif baru ini, tambal sulam regulasi terus dilakukan,” ujar Rosenstein.

Ia menambahkan, “Kami ingin mengumpulkan pelajaran yang kami dapat dari eksperimen alamiah ini dan menunjukkan bagaimana pendekatan yang berhasil.”

Buku ini mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi untuk bisnis ‘berbagi rumah’ secara global mencapai 30% setiap tahunnya, dibandingkan tingkat pertumbuhan tahunan untuk “pasar penyewaan akomodasi tradisional” sebesar 3%, dan diperkirakan akan menyamai pasar tersebut pada 2025.

Selain itu, total pendapatan global untuk industri ‘berbagi rumah’ sendiri diharapkan mencapai $169 miliar pada akhir tahun ini. Tingkat pertumbuhan ini dua hingga empat kali lebih cepat dibandingkan ekonomi global secara keseluruhan.

Kendati ada kontroversi di berbagai belahan dunia, penulis menampilkan bukti nyata dampak positif ekonomi dari bisnis ‘berbagi rumah’, mulai dari perkiraan penghasilan pajak global sebesar US$2 miliar selama 10 tahun ke depan, hingga bangkitnya industri pendukung seperti layanan kebersihan dan keamanan, serta platform pembayaran dan pemasaran. Dengan munculnya industri-industri baru tersebut, akan tercipta lapangan pekerjaan baru khususnya di kawasan rumah yang disewakan.

Allen menambahkan dua manfaat lainnya bahwa “Bisnis 'berbagi rumah’ menambah persediaan akomodasi selama musim liburan, sehingga membantu suatu kota atau wilayah, tidak hanya dalam mengelola lonjakan pariwisata, tetapi juga menyalurkan lebih banyak sumber daya ke ekonomi lokal.

"Kami juga memiliki laporan yang menunjukkan bahwa umumnya tamu menginap 25%-50% lebih lama saat menyewa rumah dibandingkan saat menginap di hotel, yang tentu saja memberi manfaat tambahan bagi ekonomi lokal.” ujarnya.

Fakta ini bukan berarti bahwa bisnis hotel akan mati. Pertumbuhan akomodasi lokal justru akan menarik lebih banyak orang untuk bepergian dan membuat mereka menginap lebih lama, lebih mengakomodasi berbagai jenis kebutuhan dibandingkan hotel.

Meski nantinya akan ada perubahan pasar seiring pertumbuhan segmen baru ini, para penulis percaya bahwa pasar travel dan pariwisata secara keseluruhan akan terus berkembang, dan pertumbuhan bisnis ‘berbagi rumah’ akan mendorong inovasi serta menciptakan perusahaan dan lapangan pekerjaan baru.

Buku ini mengulas berbagai regulasi dan kebijakan pemerintah di seluruh dunia, baik yang sudah diberlakukan maupun yang masih dalam tahap perencanaan. Para penulis merangkum regulasi yang rasional dan mengakomodasi kepentingan semua pihak, berdasarkan empat prinsip berikut:

1. Tetapkan batasan yang fleksibel, bukan larangan

2. Buat proses perizinan dan persyaratan pendaftaran lebih simpel

3. Buat sistem perpajakan lebih mudah dan adil

4. Bangun kerja sama dengan penyedia layanan lokal

Sebagai panduan untuk penyewaan akomodasi liburan, buku ini menyajikan dua bab yang didedikasikan untuk pemilik akomodasi dan tamu, lengkap dengan checklist, contoh komunikasi yang efektif, serta tips praktis lainnya.