www.beningpost.com

e-Micro FX Futures adalah suatu jenis varian kontrak berjangka berbasis asset valas, dimana kini perdagangannya diatur oleh Commodity Futures Trading Commision (CFTC).

“Produk COMEX e-micro forex futures ini terkenal dengan deep liquidity,” ujar Tumpal Sihombing, Corporate Secretary, Jakarta Futures Exhange (JFX) dalam siaran persnya kepada BeningPost.com hari ini, Kamis (21/7) di Jakarta.

Nilainya 1/10 dari standar nilai kontrak berjangka valas (valuta asing). Sebagai ilustrasi, jika suatu e-Micro EUR/USD bernilai kontrak sebesar sebesar 12,500 euro, maka nilai tersebut setara dengan kontrak berjangka setandar sebesar 125,000 euro. 

Di Comex kontrak berjangka e-Micro saat ini tersedia (tradeable) dalam 6 (enam) bulan currency pairs, yaitu EUR/USD, USD/JPY, BGP/USD, USD/CAD, AUD/USD, dan USD/CHF.

Oleh karena itu, ujar Tumpal, ukuran kontrak berjangka e-Micro ini relatif kecil, maka tingkat risikonya juga rendah.

Dari catatan CME sendiri, likuiditas harian untuk CME Forex adalah USD100 miliar (dengan kurs per USD = IDR 13500, ini setara dengan IDR 1350 Triliun, transaksi harian untuk forex futures standar.

Ini sekaligus juga merefleksikan likuiditas dari derivative e-micro forex futuresnya. Dan Ini salah satu faktor yang membuat CME Forex adalah marketplace valas terbesar di dunia.

Dari sisi rentang produk, e-Micro futures baru tersedia dalam 6 pair kontrak, padahal pasar CME Forex produk terdiri atas 49 futures dan 31 options contracts berbasis 20 kurs.

Jadi kalau ke depannya, sambungnya, potensi pengembangan global untuk e-Micro Forex Futures masih besar. 

“Saat ini produk JFX (ref to report di atas) ada 15 kontrak multilateral yang akan menjadi focus pengembangan transaksi multilateral,” tutupnya.

(rr/Syam)