Nasional | Republika.co.id

Suasana politik menjelang Pilpres 2019 sudah mulai memanas. Bahkan pernyataan Panglima TNI Gatot Nurmantyo soal isu impor 5.000 senjata ilegal dianggap sebagai manuver politik untuk pencapresan 2019 tersebut.

Namun, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menyatakan wajar saja setiap orang berpolitik. Tapi, untuk Panglima TNI dia tidak tahu yang sebenarnya.

"Kalau dianggap berpolitik, semua berpolitik, biasa. Namun, kalau untuk capres, siapa yang menyalonkan?," tanya Ketua MPR RI itu pada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (27/9).

Ketika ditanya bukankah PAN mendukung Panglima TNI, Zulkifli Hasan sekali lagi menegaskan tidak ada yang menyalonkan.

"Memang sudah ada, pendaftarannya kapan? Jangan manas-manasi. Inilah kalau diadu-adu tak selesaikan masalah," ujarnya seperti dilansir Teropong Senayan.

Khusus untuk senjata, kata Zulkifli, kalau memang ada senjata ilegal, satu saja harus diproses secara hukum. Apalagi sampai 5.000. Tapi, berita yang beredar ini pro dan kontra.

"Panglima TNI bilang begini, Menkopolkam begini, Kapolri, Menhan, dan PT. Pindad lain-lain. Kan rumit kalau begitu. Maka, sebaiknya semua lembaga negara itu duduk bersama agar clear, lalu disampaikan bersama-sama kepada masyarakat agar tak membingungkan," tandasnya.

Karena itu dia meminta keterangan itu tidak disampaikan sendiri-sendiri. "Bayangkan kalau keterangan Panglima TNI berbeda, Polri, dan BIN berbeda-beda. Rakyat akan tanya apa yang terjadi dengan negeri ini?," pungkasnya. 

 

(rr/HY)