ilustrasi | shutterstock.com

Asap rokok berbahaya bukan hanya bagi perokok aktif, melainkan juga bagi orang-orang di sekitarnya. Para perokok pasif menjadi rentan terhadap tumor karena kehilangan sistem kekebalan terhadap penyakit tersebut.

Sebuah penelitian di University of Vienna mengungkap salah satu senyawa racun yang membuat perokok pasif rentan terhadap pertumbuhan tumor. Senyawa tersebut adalah acrolein atau acrylic aldehyde, yang dilepaskan ke udara saat rokok terbakar.

"Siapapun yang pernah duduk di pub dengan penuh asap rokok pernah menghirupnya," kata Erika Jensen-Jarolim dan Franziska Roth-Walter yang memimpin penelitian tersebut, dikutip dari Sciencedaily.

"Tapi yang membuat kami lebih khawatir adalah paparan jangka panjang sebagaimana juga paparan pada anak maupun anggota keluarga di rumah perokok," kata mereka, dalam laporannya di jurnal Scientific Reports.

Acrolein, menurut para ilmuwan merupakan racun yang merusak material genetik. Senyawa ini menghambat respons alami sistem imun melalui regulasi sel T, yang memicu pertumbuhan sel tumor.

"Acrolein bisa menempel pada apapun, seperti piring, pakaian, tirai, dan kemudian bisa masuk melalui kulit misalnya," kata Jensen-Jarolim.

"Karena itu penting untuk melindungi anak-anak dan perempuan hamil, khususnya dalam situasi domestik, dan ini hanya bisa dilakukan dengan sama sekali menghilangkan kontak dengan asap rokok maupun residu yang dihasilkan," tegasnya.

Organisasi kesehatan dunia atau WHO memperkirakan 600.000 kematian tiap tahun disebabkan oleh paparan asap rokok. Di Austria sendiri, diperkirakan setiap hari ada 2-3 orang meninggal sebagai perokok pasif.

(rr/DZ)