bali.bisnis.com

Anggota Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo tak percaya kemandirian ekonomi negara bisa terwujud jika sektor-sektor strategis sudah dikuasai pihak asing. 

Kemandirian ekonomi menurut Bambang, hanya bisa diwujudkan jika pemerintahnya fokus dalam pembangunan dan mau melibatkan rakyat di dalamnya.

"Yang terjadi sebaliknya, setelah berhasil meminjam modal asing, pekerjanya pun didatangkan dari dari luar. Bagaimana mungkin bisa tercipta kemandirian ekonomi?" kata Bambang, saat peluncuran buku "Membumikan Trisakti Melalui Nawacita" karya Olly Dondokambey, di pressroom DPR, Senayan Jakarta, Jumat (2/10).

Di sektor migas misalnya, menurut Bamsoet sapaan akrab Bambang Soesatyo, pengelolaannya sudah sangat liberal. Dominasi nasional melalui BUMN seperti Pertamina dan PGN sangat rendah. "Hanya sekitar 20 persen," tegasnya melansir Jpnn.

Padahal lanjutnya, sejumlah BUMN didesain untuk mampu melakukan berbagai aksi korporasi dan kepentingan bisnis.

"Namun pengelolaan sumber daya alam terus-menerus dibiarkan pemerintah di tangan asing melalui legitimasi BP Migas. Ini terjadi karena BP Migas tidak punya kemampuan untuk melakukan kegiatan yang terkait dengan pengelolaan aset secara bisnis," ujar politikus partai beringin ini.

Di sisi lain, konstitusi menegaskan migas harus dikuasai sepenuhnya oleh negara. "Konsep dikuasai oleh negara mengandung makna tidak saja berarti memiliki atau penguasaan, tapi dalam arti luas mencakup aspek pengelolaan dan pengendalian secara langsung oleh negara, aspek pengelolaan dan pengendalian inilah sebenarnya yang akan menjadi pilar pendukung kedaulatan dan kemandirian migas nasional sebagaimana yang tertuang dalam Nawacita," imbuhnya.

Bamsoet juga menyatakan, Nawacita Joko Widodo berisikan program-program yang tidak mudah untuk diwujudkan. "Perlu dukungan penuh dari kabinet yang mampu dan mau merealisasikannya melalui kerja keras, agar Nawacita tidak berubah jadi Nawasiksa," pungkasnya.

(rr/Knf)