indiatimes.com

Mahatma Gandhi tak hanya menginspirasi India, tetapi juga telah mengilhami seluruh dunia. Ia tak hanya “berkhotbah” semata, tetapi juga benar-benar “melakukan”.

Salah satu ajarannya yang menginspirasi dunia adalah ahimsa atau non-kekerasan. Pada momentum Gandhi Jayanti dan hari non-kekerasan internasional (international non-violence day), terasa penting bagi kita untuk membahas tentang kekuatan non-kekerasan, apalagi masih banyak ditemukan fakta-fakta kekerasan di sekitar kita. Sudah saatnya kita mengatakan TIDAK pada setiap kekerasan! Atas nama apapun!

Dalam diri manusia, konon memang memiliki sifat kebinatangan dan malaikat sekaligus: baik dan buruk. Manusia bisa berhati lembut dan menjadi penolong. Tetapi, manusia juga bisa marah dan dipenuhi kebencian. Jika sifat yang terakhir lebih dominan, manusia diruaki dorongan-dorongan primitif untuk melakukan kekerasan dan kekejaman, misalnya. Ketika manusia melampaui kualitas kebinatangan seperti kekerasan dan kekejaman, ia kemudian dianggap mulia.

Mengapa non-kekerasan merupakan cara terbaik untuk mengatasi semua persoalan? Berikut beberasa alasannya seperti dilansir media online berbahasa Inggris, Bold Sky:

Cahaya

Hanya cahaya yang dapat mengusir kegelapan. Kegelapan tak bisa menyingkirkan kegelapan itu sendiri. Jika kekerasan adalah kegelapan, maka tanpa kekerasan adalah cahaya yang dapat menyelesaikan masalah kekerasan.

Mahatma Gandhi

Kebencian

Kebencian tak bisa memecahkan masalah yang diciptakan oleh kebencian. Hanya cinta, yang memiliki kekuatan untuk menghilangkan kebencian. Anti kekerasan adalah cinta yang murni.

Solusi

Jika Anda ingin memprotes, lakukanlah dengan cara tanpa kekerasan. Berikan kesempatan untuk mendiskusikan ide-ide dan alternatif solusi. Cara kekerasan hanya akan semakin memperburuk masalah yang sebenarnya sederhana. Kekerasan menghancurkan seluruh dunia, termasuk spesies manusia.

Kemurnian

Anti kekerasan menyiratkan banyak hal, selain kemampuan menahan diri dari menyakiti orang lain. Hal ini juga berarti ada kemurnian dan kekuatan yang besar dalam diri. Hati yang mampu mencinta dan tidak memiliki ruang untuk membenci adalah hati dari seorang manusia yang mulia.

(rr)