pinsta.me

Keberadaan gerakan Teman Ahok yang mendukung pengumpulan kartu tanda penduduk (KTP) agar Gubernur DKI Jakarta Basuki 'Ahok' Tjahaja Purnama bisa maju kembali di Pilkada 2017 dinilai salah kaprah. Hal ini justru akan menimbulkan keresahan. Demikian diungkapkan oleh Lieus Sungkharisma, salah satu warga keturunan Tionghoa.

"Mereka (Teman Ahok) dukung dengan cara yang salah. Kenapa? Lu mau dukung Ahok enggak usah demonstratif lah, bikin booth di mall-mall. Di rumah aja kumpul, komunitas," kata Lieus Sungkharisma, kala ditemui di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Rabu (2/9).

Lieus menilai keberadaan booth Teman Ahok di mall atau pusat keramaian akan menimbulkan kecemburuan sosial. "Misal di sebelahnya FPI juga bikin booth. Kalau Teman Ahok boleh, tapi FPI enggak boleh? Ini kan memancing, makanya kita mau ke KPU. Masak larangannya enggak ada? Jangan curi start demonstratif," tegas dia.

Ia juga meminta KPU agar meninjau kembali gerakan yang dilakukan oleh Teman Ahok. Sebab bukan tak mungkin dari kecemburuan sosial bisa menjadi bentrokan antar warga.

"Mohon KPU larang, Teman Ahok bisa menimbulkan keresahan dan bentrokan. Karena Ahok ada musuhnya. Itu yang kita hindari. KPU bisa mengimbau," pungkas dia.

Diketahui sebelumnya, Lieus bersama gerakan #LawanAhok melaporkan mantan Bupati Belitung Timur itu ke Bareskrim Polri. Laporan tak lepas dari pernyataan kontroversial Ahok saat merelokasi warga Kampung Pulo.

(rr/Mtr)