www.antaranews.com

Teten Masduki yang sebelumnya menjabat Tim Komunikasi Presiden telah dilantik menjadi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) menggantikan Luhut Binsar Panjaitan. Penunjukan ini disoroti pengamat Politik dari Universitas Padjajaran, Idil Akbar yang menilai pengangkatan Teten Masduki sebagai Kepala Staf Kepresidenan tidak lebih karena balas jasa.

Ini mengingat Teten merupakan salah satu orang yang pernah dekat dan membantu Presiden Joko Widodo saat jadi capres lalu. Tidak heran kalau Jokowi lalu membalas jasa Teten.

"Saya kira sekali lagi penunjukan Teten lebih karena faktor balas jasa politik," kata Idil saat dihubungi, Jakarta, Kamis (3/9).

Menurut Idil, kinerja Teten juga masih dipertanyakan. Apakah sebagai Kepala Staf Kepresidenan membuat komunikasi Istana Negara akan satu pintu atau tidak.

"Kita lihat saja sejauh mana Teten bisa menjalankan perannya sebagai Kepala Staf Kepresidenan yang baru, karena kalau saya melihatnya murni balas jasa saja," tandasnya.

Nama Teten mencuat ketika Indonesia Corruption Watch (ICW), yang dipimpinnya, membongkar kasus suap yang melibatkan Jaksa Agung (saat itu) Andi M. Ghalib pada masa pemerintahan B.J. Habibie.

Pada tahun 2012, Teten memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur mendampingi Rieke Diah Pitaloka dalam Pilgub Jawa Barat 2013, namun gagal mendapatkan kursi tersebut.

(rr/TS)