www.beningpost.com

Qajoo Studio, sebuah studio kreatif anak bangsa secara resmi meluncurkan aplikasi task management baru “Takzo”, versi Beta pada hari Senin (31/8) di gedung Cyber, Jakarta.
 
Acara peluncuran dilakukan oleh Alexander Budiman (pendiri dan CEO Qajoo Studio), didampingi oleh Rieky Wijaya (COO Qajoo Studio), Ariel R. Widjaja (CCO Qajoo Studio), dan Rebbeca (Product Manager TAKZO merangkap PR Qajoo Studio).
 
“Takzo ini merupakan task management pertama karya developer lokal, yang akan bersaing dengan task management buatan luar negeri yang telah lebih dulu ada,” kata Alex.
 
Ditempat yang sama Rieky menyatakan, sebenarnya pengembangan aplikasi Takzo sudah dimulai dua tahun lalu bersamaan dengan dimulainya pengembangan game Kurusetra. Adanya kebutuhan internal akan aplikasi task management yang bisa digunakan kru Qajoo Studio dalam bekerjasama menjadi salah satu alasannya.
 
Ide dasar pembuatan aplikasi Takzo juga berangkat dari ego manusia yang kadang muncul saat bekerjasama dengan beberapa orang di dalam suatu tim. Sebut saja sifat tidak mau diatur, ditekan, atau tidak mau diberi tenggat (deadline), dan sejenisnya.
 
Takzo pun dikembangkan untuk digunakan Qajoo Studio agar kerjasama tim mereka saat mengerjakan suatu project game, tugas,brainstorming, dan sejenisnya bisa berlangsung lebih optimal dan tentu saja menyenangkan (fun) bagi anggota tim di dalamnya.
 
Kini di tahun kedua sejak mulai dikembangkan, Qajoo Studio pun merasa bahwa aplikasi task Takzo (hingga kini masih berstaus beta) sebagai karya anak bangsa juga bisa digunakan dan diterima oleh pengguna di luar Qajoo Studio, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
 
Sementara unsur “fun” dalam aplikasi Takzo ini, lanjut Ariel bisa dilihat dari beberapa fitur Takzo, seperti fasilitas percakapan langsung di aplikasi Takzo, termasuk fungsi untuk berkomentar.
 
Seluruh anggota tim juga bisa memberikan apresiasi/feedback atas ide yang dianggap cemerlang pada sebuah komentar secara langsung (memberikan bintang 1, 2, atau 3 via fitur Rate your teammates idea). Sayangnya fitur ini hanya ada di Takzo versi Premium (berbayar).
 
Selain versi Premium, layanan Takzo tersedia juga dalam versi gratis (Takzo Free version). Versi gratisnya menyediakan maksimal 5 account untuk setiap Project atau Task, termasuk 1 Default Organization, dengan kapasitas penyimpanan (storage) data hingga 2 GB.
 
Pengguna Takzo Free version dapat menggunakan seluruh fitur basic task management, Performance, Free Stickers, dan integrasi upload ke layanan cloud storage Google Drive dan Dropbox.
 
Pengguna Takzo Premium yang telah menyelesaikan tugasnya juga dapat menilai kualitas kerja anggota tim lainnya dengan memberi icon ‘emoticon frown’, ‘smile’, dan ‘big smile’ berturut-turut untuk kualitas kerja anggota tim yang ‘bad job’, ‘good job’, atau ‘great job.
 
Tidak hanya itu, dalam rangka memacu kinerja dan motivasi tim, seluruh anggota dalam organisasi bisa melihat peringkat Top 3 Performers dalam organisasi mereka dan kinerja anggota tim lainnya di aplikasi Takzo (tersedia di kedua versi).
 
Kerjasama akan menjadi semakin menyenangkan bagi anggota tim karena bos atau Creator Organization juga bisa memberikan apresiasi atas setiap kemajuan dari anggota timnya dalam bentuk Praise Badges, mulai dari “Well Done!” hingga “Good Job” dengan skor tersendiri di fungsi comment task.
 
Unsur fun terakhir yang disisipkan Qajoo Studio pada aplikasi task management Takzo adalah fasilitas sticker dan Pin Task (fungsi menandai tugas-tugas penting) yang unik dan khas Indonesia.
 
Adanya sticker lucu ini diharapkan bisa mengurangi tingkat ketegangan dalam pekerjaan yang dihadapi oleh anggota tim, sehingga komunikasi bisa efektif sekaligus menyenangkan.
 
Unsur budaya Indonesia sangat kental terlihat dari karakter sticker, seperti Fahombo (terinpirasi dari olah raga tradisional suku Nias), karakter fiktif penjual Sate Madura-Perancis, “Cak DuRae”, karakter dari game “Princess Run”, dan karakter “Mr. Paul” yang juga digunakan sebagai maskot.
 
(rr/Syam)