Keamanan dan keselamatan merupakan dua hal paling asas saat berkendara, khususnya pemiliki kendaraan motor. Hal ini tak lepas dari banyaknya kasus kecelakaan yang terjadi akibat kelalaian sang pengemudi.
PT GO-JEK Indonesia (GO-JEK) bersama dengan Rifat Drive Labs (RDL) telah meluncurkan GO-JEK Street Smart Program, sebuah pelatihan bagi para pengemudi GO-JEK dalam meningkatkan kualitas mengemudi serta pelayanan para pengguna aplikasi GO-JEK.
"Sebelumnya, saya mengucapkan terima kasih kepada media. Sebab media telah luar biasa mendukung GO-JEK. Sekarang seluruh tim GO-JEK menjadi harapan bagi tukang ojek di seluruh Nusantara." kata Nadiem Makarim, CEO GO-JEK Indonesia, di Jakarta, Selasa (30/7).
Risiko kecelakaan pada motor lebih tinggi dbanding moda transportasi lain, disini GO-JEK ingin membuktikan bahwa transportasi motor bisa lebih aman dibanding transportasi lain. GO-JEK, kata Nadiem, bisa dikatakan moda teraman di Jabodetabek, tapi dirinya mengaku tak puas hanya sampai disitu. Maka dari itu GO-JEK lakukan kolaborasi dengan Rifat Sungkar.
Sementara itu, Rifat Sungkar menyatakan bahwa mindset safety itu hal yangg mendasar. Pihaknya ingin memberikan ilmu kepada para pengemudi GO-JEK agar tercipta keamanan dan kenyamanan.
Saat ini, tercatat ada sekitar 10 ribu driver yang melampui 4 kota besar, yakni Jabodetabek, Bandung, Bali dan Surabaya. Pada saat pelatihan nanti, tim RDL akan melatih sebanyak 6.000 driver, di mana per hari akan dilatih 120 orang.
Para pengendara GO-JEK wajib mengikuti pelatihan GO-JEK Street Smart Program yang mencakup teori-teori berkendara seperti devensife riding, keamanan dan kenyaman serta teknik-teknik lain yang lebih spesifik. Usai mengikuti pelatihan tersebut, setiap pengendara GO-JEK diharuskan untuk melakukan ujian praktek.
(rr)
Beningpost | Oleh M. Ramdani Posted: 01/07/2015 11:45:00 WIB