www.thejakartapost.com

Pemerintah Yunani mengumumkan akan menutup operasi bank selama seminggu hingga 6 Juli dan pembatasan penarikan uang tunai dari ATM pun diberlakukan. Seorang pejabat pemerintah, sebagaimana dikutip oleh Reuters, mengatakan pada hari Senin (29/6), Yunani juga menerapkan kontrol devisa yang ditujukan untuk melindungi sistem keuangan negara itu dari kelumpuhan.

Berbicara setelah rapat kabinet, pejabat itu mengatakan mesin uang akan ditutup pada hari Senin, tapi akan dibuka kembali pada sore hari. Batas penarikan harian akan ditetapkan sebesar 60 euro, kata pejabat itu.

Selain itu, transfer uang oleh warga negara asing dilarang sedangkan transaksi online masih diizinkan.

Dalam dua pekan terakhir, deposan di perbankan Yunani diperkirakan sudah menarik dananya miliaran euro. Sementara antrian di supermarket sudah terlihat pada hari Sabtu (27/6) karena warga ingin menimbun bahan pokok mengantisipasi ketidakpastian ekonomi.

Perusahaan minyak Yunani, Hellenic Petroleum, mengatakan mereka memiliki stok BBM yang cukup untuk empat bulan, dan antrian di pompa bensin pun sudah mengular pula di berbagai sudut Yunani.

Konsensus umum mengatakan perekonomian Yunani kini kembali memasuki resesi pada saat sektor pariwisata yang menyumbuang seperlima dari Produk Domestik Bruto (PDB) negara itu mulai memasuki musim panas.

Perusahaan-perusahaan jasa perjalanan telah memperingatkan para turis sejak beberapa pekan lalu agar bersiap dengan cadangan uang tunai untuk mengantisipasi tidak bekerjanya sistem keuangan Yunani. Walaupun mesin ATM dengan mudah ditemukan, tidak semuanya dapat berfungsi.

"Saya mencoba pergi ke bank yang lebih besar," kata Cassandra Preston, turis asal Kanada yang berkeliling pusat kota Athena mencari ATM. "Saya masih di sini sebulan lagi dan saya ingin memastikan memiliki uang tunai yang cukup," tutur dia, seperti dikutip Reuters.

 

(rr/Reu/SH)