pemilu.metrotvnews.com

Tepat dua tahun silam kala masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, Joko Widodo, mengaku tidak setuju harga bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan pada awal April 2012. Pasalnya, warga masyarakat masih menginginkan harga BBM yang murah.

"Siapapun atau seluruh rakyat jika ditanya tentang rencana kenaikan harga BBM pasti tidak mau, karena mereka inginnya yang murah," kata Jokowi, Selasa, 27 Maret 2012.

Selanjutnya, Jokowi pun menyuruh wartawan menanyai satu per satu masyarakat. Menurutnya, rakyat dipastikan jawabannya  akan menolak rencana itu. "Saya kira semua yang ditanya inginnya harga BBM tidak naik," kata dia.

Kenyataannya, saat ini PT Pertamina (Persero) telah menetapkan harga premium nonsubsidi di wilayah Jawa, Bali, dan Madura sebesar Rp7.400/liter yang berlaku mulai 28 Maret 2015 pukul 00.00 WIB.

Kenaikan tersebut dikarenakan peningkatan harga minyak dunia dan pelemahan rupiah dalam periode sebulan terakhir.

Hal ini diperkuat statement ironis dari Jokowi saat wartawan bertanya soal kenaikan BBM jenis premium. "Tanyakan pada menteri ESDM," kata Jokowi, usai bertemu dengan PM Belanda Mark Rutte di MGM Grand Sanya Hotel, Hainan, pada Jumat (27/3) malam menjelang dini hari.

Harga BBM yang kembali naik merupakan keputusan pemerintah, tapi yang pasti keputusan ini banyak membebani rakyat.

(rr)