Foto: Rasyid Muhammad

Apakah Anda merasa pemerintahan sekarang cenderung tak becus mengelola sumber daya manusia? Atau apakah belakangan ini kehidupan Anda merasa semakin sulit dan terjepit? Bila iya, bisa jadi Anda telah terpapar oleh ‘Jokowi Effect’.

Saat seru-serunya kampanye Pilpres lalu, para pendukung Jokowi atau yang lebih dikenal akrab dengan sebutan ‘Jokowi Lover’ kerap berkoar bahwa kalau Jokowi yang menang jadi Presiden, maka nilai tukar Rupiah terhadap USD (Dolar Amerika) akan menguat karena kepercayaan investor asing akan menguat, ketimbang Prabowo yang menang jadi Presiden.

Setelah Jokowi jadi Presiden, situasi dan kondisi negara ini bukannya semakin membaik, justru kebalikannya: makin parah. Kepercayaan investor terhadap pemerintahan Jokowi dan kabinetnya akhirnya hilang lenyap dihembus angin malam yang mencekam.

Dampaknya, nilai tukar Rupiah terhadap USD akhirnya limbung, sempat naik 12 ribuan, lalu turun sedikit dikisaran 11 ribuan, dan kini melesak tajam mencapai Rp13,200. Ini adalah rekor yang terbilang gemilang sejak Krismon yang memporak-porandakkan Indonesia pada tahun 1998 yang silam.

Nampaknya, MURI layak mencatat rekor ini!

Harapan-harapan ansor (angin sorgawi) pada saat kampanye 100% tak terbukti. Apalagi dulu Jokowi nekat berjanji kalau ia menang jadi Presiden, maka ia akan menaikan 7% perekonomian Indonesia.

Meski belum semua, melalui ilutrasi yang BeningPost rangkum, setidaknya inilah penderitaan yang rakyat rasakan dari ‘Jokowi Effect’.

(rr)