www.solopos.com

PDI Perjuangan siap menghadapi koalisi partai besar dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) yang dijadwalkan digelar Desember 2015. Hal itu dikatakan Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta Teguh Prakoso, Rabu (4/3).

PDIP tidak khawatir kemungkinan adanya banyak partai baik yang memiliki kursi atau tidak membuat poros baru menjadi koalisi besar mengusung pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota.

Teguh Prakoso berharap ada partai politik lain ikut unjuk gigi dengan mengusung calon-calonnya guna menyemarakan pesta demokrasi. Dengan demikian tidak hanya dua cawali yang bakal bertarung melainkan bisa lebih dari dua calon.

"Ini bukan persaingan, semua patner untuk meraih kekuasaan. Mau koalisi besar atau koalisi apa terserah. Dengan bergabungnya partai politik tak masalah," katanya.

Ia mengatakan, sebenarnya PDI Perjuangan tidak menutup pintu untuk berkoalisi dengan partai lainya, asalkan partai tersebut hanya sebagai pendukung dan bukan pengusung. Partai berlambang banteng moncong putih tetap tidak akan menawarkan koalisi dengan partai lain.

PDI Perjuangan juga mempersilahkan partai politik lain jika ingin bergabung dengan PDI Perjuangan. Sama seperti pilkada lalu, PDI Perjuangan sebagai partai pengusung dan partai lain pendukung calon yang diusung PDI Perjuangan.

Penetapan calon kini tinggal menunggu rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan.

Ada dua cawali yang diusulkan oleh DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta untuk pilkada mendatang yakni petahana F.X. Hadi Rudyatmo dan Achmad Purnomo yang bakal bersaing mendapat rekomendasi.

"Jadi nanti silahkan hadapi lawannya itu kami optimis satu putaran menang. Perolehan suara PDI Perjuangan saat Pemilu 54 persen suara. Kalau mereka (partai politik) bersatu ya sekitar 40 persen," katanya.

Ketika disinggung apakah PDI Perjuangan akan merangkul partai politik yang tergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), seperti Hanura, Nasdem dan PKB, Teguh belum memikirkannya.

Menurut Teguh, pembentukan KIH tak berdampak dari pusat. "Jadi silahkan partai lain mau gabung atau tidak. Punya hak kok. Tidak ada kaitannya KIH," katanya.

Saat ini, Teguh sangsi dengan koalisi partai politik yang terbentuk apakah bisa langgeng sampai pilkada mendatang atau berhenti di tengah jalan, karena koalisi partai politik rawan pecah mengingat adanya berbagai kepentingan masing-masing partai.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Surakarta Umar Hasyim juga koordinator Koalisi Solo Bersama (KSB), mengatakan partai politik di Solo semakin memantapkan diri berkoalisi bersama mengusung calon.

KSB telah menggelar pertemuan dengan Partai Demokrat, Gerindra dan Golkar yang sepakat untuk menyatu mengusung calon pilkada. Umar menyatakan pertemuan itu baru sebatas lisan dan tinggal dibuat kesepakatan bersama.

Umar menegaskan, pertemuan yang dijalin selama ini bukan guyonan politik belaka. Melainkan keseriusan partai politik di luar PDI Perjuangan untuk mengusung calon melawan PDI Perjuangan selaku partai pemenang pemilu.

"Kami bukan mengusung calon boneka. Tapi kami serius kompetisi agar demokrasi berjalan sehat," katanya.

Umar mengaku unsur kepentingan di masing-masing partai koalisi bisa saja muncul. Untuk mengantisipasi adanya perpecahan karena kepentingan itu, pihaknya lebih memilih mengajukan calon dari eksternal partai.

(rr/Inilah)