www.theguardian.com

Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) untuk Korea Selatan (Korsel) Mark Lippert terluka dalam serangan Kamis pagi di Seoul. Serangan dilakukan seorang lelaki bersenjatakan pisau cukur. Lippert berada dalam kondisi stabil, menurut keterangan Kedutaan Besar (Kedubes) AS.

Penyerang beraksi sekitar pukul 7.40 pagi waktu setempat. Serangan terjadi dalam aula kampus di pusat Kota Seoul. Rekaman televisi memperlihatkan Lippert berjalan sembari memegang bagian wajah yang terluka. Tangan dan lehernya berlumur darah.

Ia lalu dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk perawatan medis.

Seorang petinggi Kedubes AS mengonfirmasi insiden yang menimpa Lippert. Ia menyatakan sang Dubes dalam “kondisi stabil.” Ia menolak untuk menjabarkan lebih lanjut.

Laporan media setempat mengidentifikasi penyerang berusia sekitar 50-an. Ia meneriakkan dukungan atas reunifikasi Semenanjung Korea, kala tiba-tiba menyerang Lippert. Petugas segera membekuknya.

Sumber: www.beaumontenterprise.com

Penyerang juga meneriakkan protes atas latihan militer gabungan tahunan antara AS dan Korsel, menurut laporan setempat. Latihan yang bermula pekan ini sudah lama menjadi sumber ketegangan dengan Korea Utara (Korut). Pyongyang menganggap pelatihan militer sebagai persiapan invasi terhadap Korut.

Korsel dan AS memaparkan latihan penting guna menjamin kesiapan tentara menghadang serangan dari Korut.

Polisi masih menyelidiki serangan. Mereka menolak untuk menerangkan lebih lanjut. Petugas di rumah sakit yang merawat Lippert juga menolak berkomentar.

Lippert, 42 tahun, menjabat Dubes AS untuk Korsel sejak tahun lalu. Ia biasa berjalan kaki ke kantor, sambil berinteraksi dengan masyarakat setempat.

(rr/WSJ)