www.satuharapan.com

34 menteri Kabinet Kerja sudah dilantik pada 26 Oktober. Rakyat saat ini menunggu realisasi janji politik Presiden Joko Widodo saat kampanye.

“Publik menunggu apa yang akan dikerjakan oleh para menteri pilihan Jokowi itu,” kata peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Rully Akbar di Kantor LSI, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (30/10).

Berdasarkan survei LSI pada 27-28 Oktober, sebanyak 74,75 persen responden menunggu kerja konkret 34 menteri Jokowi-JK. Masyarakat menunggu program-program prorakyat dari kabinet Jokowi-JK.

Dari 1.200 responden yang disurvei, sebanyak 16,83 persen menyatakan tidak puas dengan menteri pilihan Jokowi-JK. Yang menyatakan puas lebih sedikit, sekira 4,46 persen.

“Masyarakat pedesaan juga punya harapan besar atas kerja konkret kabinet Jokowi-JK, mereka juga masih wait and see, apa yang dikerjakan,” terang Rully.

Lanjut Rully, setidaknya ada tiga hal yang mengkhawatirkan bagi pasangan Jokowi-JK terkait target kerja 100 hari ke depan.

Pertama, dilema kenaikan harga bahan bakar minyak. Kedua, keberhasilan pemerintah Jokowi mengembalikan pilkada langsung.

Ketiga, kemampuan kabinet memenuhi janji kampanye secara cepat ditambah tuntutan terealisasinya sembilan kebijakan yang akan dituangkan dalam kontrak politiknya dengan rakyat.

“Tiga hal ini akan menjadi ujian pertama Kabinet Kerja Jokowi,” terangnya.

Ketiga hal itu juga dikhawatirkan akan mempengaruhi pandangan publik ke depan. “Tiga hingga enam bulan masa kerjan ke depan, kita harapkan pemerintahan Jokowi-JK sudah siap mencari solusi tiga ancaman tersebut,” pungkas pria berkaca mata itu.

 

(rr/Ast)