nasional.news.viva.co.id

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar lebih memilih mengikuti kehendak Presiden Jokowi yang meminta setiap menteri dari kalangan partai politik untuk tidak melakukan rangkap jabatan.

Ia membuat manuver politik dengan membuat keputusan berani untuk tidak terlibat dalam kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Namun, alasan Cak Imin sapaan akrab Abdul Muhaimin Iskandar dilihat secara berbeda oleh Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Donni Edwin. Menurutnya, apa yang dilakukan Cak Imin hanya sebagai alasan kepada publik karena sudah mengetahui namanya sudah dicoret dari calon menteri.

"Itu hanya alasan saja, sebenernya dia (Cak Imin) sudah tahu bahwa dia dicoret. Sudah tahu, entah sudah diberitahu, sudah feeling atau sudahpunya perasaan," katanya di Depok, Kamis (23/10).

Donni menambahkan di Indonesia jabatan menteri bagi partai politik sangat bergengsi. Apa yang dilakukan Cak Imin di media sosial hal itu sebagai upaya menjaga kehormatannya. "Jabatan menteri itu sangat strategis amankan partai, darimana lagi duit kas partai. Itu pilihan dia (Cak Imin) cukup baik menyelamatkan muka di hadapan publik," jelasnya.

Namun Donni memuji langkah Cak Imin yang dinilai piawai dan elegan. Hal itu disampaikan pula melalui akun twitternya. "Sebelum terjadi pembicaraan macam-macam, lebih baik langsung ia sampaikan di twitter bahwa ia lebih memilih fokus di partai itu lebih elegan," tandasnya.

 

(rr/Jrns)