www.beningpost.com

Perhelatan akbar internasional pameran bakery terbesar di dunia – IBA 2015 kembaliakan di gelar pada 12 – 17 September 2015 di Munich, Jerman. Pameran ini akan menampilkan perkembangan terbaru bahan mentah, teknologi produksi, optimalisasi proses produksi hingga penjualan.

Ajang pameran yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 1949 oleh Federasi Baker Jerman dan dilaksanakan setiap tiga tahun sekali ini, merupakan perhelatan yang ditunggu-tunggu oleh para pelaku industri roti dari 40 negara di dunia.

Pameran IBA merupakan pameran internasional terbesar untuk industry bakery, confectionary & snacks dan sebagai sarana terbaik untuk promosi produk bakery, confectionary and snacks dari Indonesia untuk menembus pasar Eropa dan dunia. Pameran IBA menciptakan komunikasi yang menyeluruh dan tempat utama bagi 1.200 pengusaha industri terkait.

“IBA 2015 menjadi ajang untuk mendapatkan informasi mengenai bahan dan teknologi baru dalam pembuatan bakery,” kata Peter Becker, Ketua Konfederasi Baker Jerman, dalam preentasinya di hadapan asosiasi pembuat roti dan para pelaku industri roti Indonesia, di Jakarta, Kamis (2310).

Dalam kesempatan ini Peter Becker mengajak para asosiasi pembuat roti dan pelaku industri roti di Indonesia untuk datang ke pameran IBA 2015 tahun depan. Dia beralasan, ini merupakan saat terbaik untuk mendapatkan informasi mengenai bahan dan berbagai peralatan terbaru dengan teknologi tinggi akan ditampilkan disini.

Menurutnya, pameran kelas internasional IBA yang diadakan setiap tiga tahun sekali, mengingat perusahaan membutuhkan dalam kurun waktu tiga tahun untuk menciptakan mesin dan teknologi baru dalam membuat bakery.

Peter Becker menambahkan, satu hari sebelum pameran, pihaknya terlebih dulu mengadakan konferensi tingkat tinggi. Dia mengklaim konferensi ini sangat penting untuk mengetahui apa yang akan terjadi lima hingga sepuluh tahun mendatang.

Ditempat yang sama Ketua Asosiasi Pengusaha Bakery Indonesia Chris Hardijaya yang turut hadir dalam acara preentasi ini mengatakan, ajang ini kesempatan bagus bagi pengusaha roti lokal untuk ambil teknologinya, lalu kita terapkan di Indonesia dengan memanfaatkan potensi yang ada.

Menurut Christ, pengusaha roti dan kue Indonesia harus bisa memanfaatkan momentum pameran tersebut untuk mengembangkan diri dalam pembuatan roti sehingga dapat bersaing dengan pelaku industri roti lainnya di era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA).

Christ juga mengajak para pengusaha roti datang secara bersama-sama dalam satu kelompok besar dan membuat kesepakatan kerja sama. Bila perlu, Chris meminta pengusaha roti datang bersama-sama dalam satu kelompok besar dan membuat kesepakatan kerja sama. Jadi kalau bisa, pengusaha roti kesana jangan hanya beli.

Dari sana diharapkan bisa mengambil produk, teknik dan teknologi baru yang bisa dikembangkan di Indonesia.

(rr/Syam)