Solusi baru ini menerapkan jaringan berkinerja tinggi dan biaya yang efisien dengan kemampuan jangkauan GSM/UMTS/LTE di dalam ruangan yang lebih baik.

ZTE Corporation mengumumkan solusi untuk mengaktifkan distribusi 4G yang pertama di dunia untuk mendukung penerapan jaringan dengan multimode dan multifrekuensi.

Dengan menerapkan solusi 4G Qcell dari ZTE ini, operator akan mampu menawarkan jaringan terkonvergensi berkinerja tinggi untuk di terapkan di dalam ruangan.

Solusi yang diluncurkan pertama kali di konferensi PT/Expo Comm China 2014 di Beijing menggunakan teknologi koordinasi jaringan berbasis cloud guna menutup kebocoran dan meminimalisir gangguan yang mungkin terjadi pada sinyal.

Solusi Qcell dari ZTE mengimplementasikan konstruksi jaringan yang dilengkapi dengan Pico RRU (Remote Radio Unit).

Ini bisa ditenagai hanya dengan sambungan kabel Ethernet standar; sehingga operator bisa menghemat waktu pembangunan

hingga 60%, dan sekaligus mengurangi kompleksitas pengerjaan serta biaya investasi yang dibutuhkan.

Solusi baru ini membantu operator agar mampu, secara cepat, menerapkan jaringan berkinerja tinggi dan biaya yang efisien dengan kemampuan jangkauan GSM/UMTS/LTE di dalam ruangan yang lebih baik.

Solusi baru ini membantu operator untuk bisa menerapkan jaringan GSM/UMTS/LTE yang terintegrasi, yang memiliki kinerja dan efisiensi biaya yang tinggi, di dalam ruangan secara cepat.  

“Dengan solusi baru ini, kami membantu operator untuk menjawab tantangan kebutuhan akan kapasitas jaringan dan jangkauan sinyal di era 4G secara efektif,” kata Zhang Jianguo, Vice President of ZTE.

Solusi Qcell dari ZTE menggunakan teknologi cell combination guna mengoptimalkan cakupan sinyal jaringan di dalam ruangan.

Teknologi ini mampu mengurangi gangguan yang disebabkan oleh cell dari jaringan lainnya, dan mengurangi tingkat terputusnya sinyal ketika sedang menelepon.

Selain itu, solusi ini juga telah dilengkapi dengan teknologi cell splitting yang mampu membantu operator menjawab kebutuhkan akan kapasitas jaringan yang kian membesar dari waktu ke waktu.  

Algoritma kompresi transmisi dan teknologi integrasi multi mode yang telah dipatenkan dari ZTE, mampu mengurangi kompleksitas penerapan jangkauan jaringan multi mode di dalam ruangan.

Hal ini dimungkinkan karena algoritma dan teknologi dari ZTE ini mampu menggabungkan dua karier yang bergerak di frekuensi 20Mhz untuk sebuah LTE cell melalui sebuah kabel Ethernet, ataupun menyediakan GSM/UMTS/LTE, CDMA/LTE serta sistem wireless lainnya melalui sebuah kabel Ethernet.

Sebagai tambahan, Qcell dan macro eNodeBs memiliki sistem pengelolaan jaringan yang sama; yang membuat setiap node dapat dilihat, dikontrol, dan dikelola; sehingga secara signifikan mampu mengurangi biaya operasional dan pemeliharaan.

Smartphone yang semakin populer dan aplikasi mobile yang kian bertumbuh pesat menjadi faktor pendorong tingginya pertumbuhan atas permintaan untuk layanan data wireless di dalam ruangan.

Saat ini, trafik data wireless yang berasal dari perangkat mobile telah mencapai 70% dari total trafik secara keseluruhan.

Selain itu, ekspektasi pengguna pada kualitas layanan dan tingkat kecepatan, ketika terhubung dengan jaringan wireless di dalam ruangan, juga semakin meningkat sehingga menimbulkan berbagai tantangan baru bagi operator dalam menyediakan jaringan berkualitas di dalam ruangan.

ZTE memanfaatkan keahliannya sebagai penyedia solusi 4G wireless broadband terkemuka di dunia untuk mendorong terciptanya berbagai inovasi baru.

Solusi 4G Qcell merupakan salah satu inovasi terbaru dari ZTE, yang kualitasnya telah terbukti melalui berbagai uji coba yang dilakukan oleh operator-operator di seluruh dunia.

ZTE telah menandatangani 160 kontrak komersial untuk LTE/EPC (Evolved Packet Core) di seluruh dunia dan telah memasuki hampir 70% pasar di negara-negara yang operator telekomunikasinya telah berinvestasi ke dalam teknologi LTE.

ZTE telah berhasil meluncurkan berbagai layanan LTE yang komersil untuk para pelanggannya di seluruh dunia; termasuk di antaranya adalah Bharti Airtel, China Mobile, China Telecom, Hutchison, SoftBank, Telenor, TeliaSonera, Vodafone, dan VimpelCom. (am)