politik.kompasiana.com

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak banyak mengumbar pernyataan soal kabinet pemerintahannya. Apabila, memang belum siap mengumumkan susunan kabinet ke publik.

"Sekarang bagaimana presiden tidak banyak omong. Itu yang penting. Yang dihadapi kan omongannya sendiri," katanya di sela diskusi bertema 'Mencari Sosok Pimpinan KPK yang Ideal Versi Parlemen' di restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Kamis, (23/10).

Menurutnya, Jokowi masih punya waktu 14 hari pasca dilantik pada 20 Oktober lalu. Karena itu, Jokowi lebih baik menggunakan waktunya untuk menyusun kabinet ketimbang banyak mengumbar pernyataan ke publik.

"Kalaupun masih ada waktu karena tidak ada persoalan, yang jadi persoalan beliau terlalu cepat bicara. Bilangnya besok, besok lagi. Sebaiknya presiden irit bicara," jelas Martin.

Martin memastikan, lambannya Jokowi mengumumkan struktur kabinet bukan karena adanya faktor intervensi dari pihak luar.

"Kalau ada intervensi dari luar salah lagi, siapa yang mengintervensi presiden. Kalau dia merasa diintervensi salah lagi," tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi membatalkan pengumuman kabinet di Tanjung Priok, Jakarta. Disinyalir, pengumuman kabinet oleh Jokowi di Tanjung Priok tersebut telah memakan biaya ratusan juta rupiah.

Rupanya, Jokowi masih kurang populer, sehingga masih terus pencitraan dliuar istana.

(rr/Konfron)