www.beningpost.com

Bank Mandiri terus mengembangkan sektor uaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui penguatan jaringan pemasaran mitra binaan dalam sebuah gelaran Pasar Indonesia dan Bazar Fashion Festival pada 22 – 26 Oktober 2014 di Jakarta Convention Center (JCC).

“Salah satu kunci penting dalam pengembangan bisnis sebuah usaha adalah jaringan pasar yang luas dan kegiatan promosi yang terjangkau dan tepat sasaran,” kata Pahala N Mansury, Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri dalam jumpa pers pada acara pembukaan Pasar Indonesia dan Bazar Fashion Festival di Jakarta, Rabu (22/10).

Ditegaskannya, salah satu yang kami angkat adalah di sektor kreatif yang menjadi perhatian dari Bank Mandiri untuk dikembangkan. Oleh karena itu kami bekerjasama dengan Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) untuk mengembangkan industri kreatif dalam memahami bagaimana seharusnya kita mengembangkan industri kreatif tersebut.

Dalam pernyataannya, Pahala menyatakan kita bukan saja melakukan pembinaan dan memberikan modal kepada para pengusaha atau kepada para industri UMKM yang memang membutuhkan pembiyaan. Namun sebetulnya lebih daripada itu, yakni bukan hanya pembinaan dan juga modal saja, tetapi mereka juga membutuhkan akses ke pasar yang lebih baik.

Pada kegiatan ini kita sebetulnya juga berupaya untuk bisa memberikan kesempatan kepada mitra binaan yang bergerak dari sektor industri kreatif.

Kerjasama dengan IPMI, Pahala melanjutkan, diharapkan agar mereka bisa membuka wawasan mereka dalam hal mengembangkan produk yang mereka hasilkan untuk membuka akses pasar yang baru bagi mereka

“Saya suka sedih yang namanya industri kreatif, seperti industri batik dan yang lainnya, kadang-kadang produk yang mereka hasilkan dari 10 sampai 20 tahun lalu kurang lebih sama, untuk itu bagaimana mereka bisa mengembangkan produk dari barang-barang yang mereka hasilkan bisa lebih membanggakan lagi tentunya salah satu visi dari kegiatan ini,” paparnya.

Gelaran Pasar Indonesia dan Bazar Fashion Festival ditargetkan bisa dikunjungi sekitar 100.000 pengunjung dengan nilai transaksi hingga mencapai Rp8 milyar dari hasil pernjualan produk dan barang.

“Ajang ini merupakan realisasi komitmen kami untuk menunjukkan bahwa industri mode Tanah Air sudah siap untuk berkembang dan bersaing dengan industri mode internasional,” ujar Sjamsidar Isa, Ketua Dewan Pengurus IPMI.

Menurut Sjamsidar, gelaran IPMI Trend Show kali ini merupakan realisasi keinginan IPMI untuk mengembangkan mode yang dapat mendorong perputaran ekonomi Indonesia, dimana komponen dari industri mode Indonesia harus terintegrasi untuk menguatkan relasi business-to-business dan business-to-customer.

“Pasalnya, hal ini dapat memperluas kesempatan berkembang bagi pengrajin, gerai ritel, pabrik garmen dan unsur pendukung lainnya,” tambahnya.

Desainer sekaligus anggota IPMI, Era Soekamto mengatakan, IPMI Trend Show akan memperlihatkan karakter berkualitas tinggi dan konsep yang di ekspresikan desainer menjadi sebuah koleksi mode. Hal ini berbeda dengan pagelaran lain yang cenderung hanya menampilkan presentai koleksi dibanding presentasi konsep.

Gelaran ini menampilkan produk unggulan diantaranya, Tenun Sutra Garut, Rumah Tenun Pusako Minang, Rumah Songket “AIDS”, Batik Solo dan Jepara, Batik Madura, Kain Tenun Bali, Kerajinan Perak Bali, Mutiara Lombok dan Kain Jumputan Palembang.

(rr/Syam)