www.beningpost.com

Produk unggulan Amway yang diluncurkan sejak tahun 1996 lampau telah sukses memberikan kontribusi hampir 50% dari penjualan dari bisnis Amway di Indonesia.

"Nutrilite merupakan salah satu top selling brand keluaran Amway. Di Indonesia sendiri, sejak diluncurkan pada tahun 1996, nilai penjualan suplemen dan vitamin Nutrilite mencakup hampir 50% dari bisnis Amway di Indonesia," kata Koen Verheyen, Presiden Direktur PT Amway Indonesia dalam perayaan 80 tahun berdirinya Amway, Senin (20/10) di Jakarta.

Dia juga menjelaskan penjualan produk Nutrilite di Indonesia selama kurun waktu 3 tahun terakhir mampu memberikan kontribusi pertumbuhan rata-rata sebesar 10% dari nilai penjualan Amway di Indonesia.

Pada tahun 2013 penjualan langsung produk Amway terbagi dalam kategori produkya itu Nutrisi menempati urutan teratas dari penjualan Amway sebesar 45%,kemudian produk kecantikan sebesar 25%, dan produk rumah tangga hanya memberikan kontribusi sebesar 24%, dan produk lainnya sebesar 6%.

Melihat pasar suplemen dan vitamin Nutrilite yang begitu pesat perkembangannya di Indonesia sejak diluncurkan 10 tahun lampau, terutama dalam tiga tahun terakhir ini juga memberikan sumbangan terhadap kontribusi penjualan bisnis Amwa di Indonesia dengan pertumbuhan rata-rata 10%.

Atas dasar permintaan yang pesat tersebut, ujar Koen, sehingga dalam kurun waktu 5 tahun ke depan PT Amway Indonesia menargetkan akan fokus ke produk unggulan.

“Dalam 5 tahun ke depan kita targetkan tumbuh 15% perkembangan daripada Nutrilite, sehingga harapan kita bisa mendorong daripada bisnis Amway keseluruhannya,” tambahnya.

Presiden Nutrilite Dr. Sam Rehnborg menyatakan, selaku pemilik Nutrilite terus berinvestasi dalam pengadaan berbagai infrastruktur dan program riset dan pengembangan produknya.

Menurut Dr. Sam, pihaknya terus mengerahkandaya dan upaya untuk mengembangkan diri lewat berbagai cara diantaranya, ekspansi fasilitas penelitian dan pengembangan produk di Amerika Serikat, Cinadan Korea Selatan, membuka lading pertanian dan penelitian di Wuxi, Cina.

(rr/Syam)