Ilustrasi/ archive.kaskus.co.id

Puluhan siswa tingkat SMP dan SMA kedapatan tengah aksi bermain biliar setelah 9 hari tidak sekolah alias bolos. Mereka terjaring dalam razia pelajar yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mataram, hari ini.

"Sudah tidak masuk sekolah selama sembilan hari, tapi izinnya ke orang tua sekolah. Kalau begini kan kasihan orang tua mereka, sudah lelah-lelah mencari biaya sekolah, malah kelakuannya seperti ini," kata Kepala Seksi Opdal Satpol PP Kota Mataram Bambang EYd, di Mataram, ketika ditemui di lokasi, Senin (22/9).

Bambang menjelaskan siswa yang terjaring sebanyak 30 siswa itu antara lain berasal dari SMPN 14 Mataram, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 6 dan SMAN 8 Mataram, serta SMKN 3 dan SMKN 6 Mataram. Selain di tempat biliar, mereka juga kedapatan tengah asik bermain play station di kawasan Gomong dan Cakranegara.

Siswa yang terjaring kemudian dibawa ke Kantor Satpol PP Kota Mataram untuk dilakukan pendataan. Sekaligus pemanggilan terhadap guru dan orang tua siswa. Siswa juga harus menandatangani surat pernyataan yang menyebutkan bahwa siswa siap dikeluarkan dari sekolah jika kembali terjaring Pol PP berada di luar sekolah.

Bambang menambahkan untuk memberikan efek jera, kegiatan razia pelajar ini akan dilakukan secara berkala pada titik-titik usaha permainan dan pusat rekreasi yang buka pada jam sekolah. "Kegiatan razia pelajar ini merupakan instruksi langsung dari pak wakil wali kota untuk terus digencarkan," katanya.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana telah memerintahkan Satpol PP Mataram untuk melakukan razia terhadap pelajar yang berkeliaran di luar sekolah pada saat jam belajar. "Langkah ini sebagai langkah tegas kita untuk menertibkan para pelajar sekaligus sebagai bentuk pembinaan terhadap siswa," katanya.

Wakil Wali Kota mengatakan sangat prihatin terhadap tindakan yang dilakukan oleh para pelajar itu. Padahal saat ini Pemerintah Kota Mataram sedang berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan lembaga pendidikan untuk memberikan penekanan terhadap aspek mentalitas dan akhlak pelajar.

 

(rr/rm/ant)