www.gresnews.com

Anggota KMP, Ali Mochtar Ngabalin, menolak tegas rencana Presiden terpilih Joko Widodo untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Menurut Ngabalin, Jokowi tidak bisa sembarangan dalam mengambil kebijakan yang berhubungan dengan nasib rakyat banyak.

"Kalau Jokowi mengatakan siap mengambil keputusan tidak populer itu pernyataan yang konyol. Sudah terpilih baru mengatakan dia siap tidak populer," kata Ngabalin kepada wartawan, Jumat (29/8).

Ngabalin menilai Jokowi harus mencari jalan agar BBM bersubsidi tidak naik. Cara ini wajib ditempuh mengingat kampanye-kampanye mantan Wali Kota Solo dan juga partai pengusungnya, PDI Perjuangan identik dengan wong cilik.

"Pemimpin yang dipegang adalah kata-katanya," ujarnya. 

Seperti dikutip dari Vivanews, politikus Partai Golkar itu menegaskan kenaikan BBM bersubsidi akan berdampak sangat besar. Dia meminta pemerintahan Jokowi-JK konsisten dengan janji membuat Indonesia lebih baik.

"Ini ujian bagi kepentingan rakyat dan kemaslahatan orang banyak," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, Jokowi siap mengambil risiko apapun jika memang harga BBM harus dinaikkan ketika menjabat presiden. Bahkan Jokowi siap tidak populer dan dibenci oleh masyarakat.

Jokowi mengatakan subsidi BBM itu nantinya akan dialihkan untuk subsidi pertanian. Seperti subsidi pupuk, benih pestisida. Kemudian untuk para nelayan, subsidi mesin kapal dan subsidi untuk solar.

(rr/viva)