nasional.kompas.com

Tepat pukul 08.00 pagi tadi, Jumat (29/8), jenazah Ketua Umum Partai Gerindra, Profesor Suhardi, diberangkatkan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, ke Yogyakarta, untuk dimakamkan. Namun, sebelumnya, salah seorang pendiri Partai Gerindra ini akan disemayamkan di rumah beliau di Joglo Suhardi Jalan Kaliurang KM 7,5 Gang Dahlia, Condong Catur, Sleman Yogyakarta.

Koordinator Prabowo Media Center, Budi Purnomo Karjodihardjo, mengatakan, Kamis (28/8) malam tadi, jenazah Suhardi dibawa ke kediamannya di Jalan Jatipadang Baru No. 7, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Kemudian jenazah akan disemayamkan di kantor DPP Gerindra, dan Jumat (29/8) pagi sekitar Pukul 08.00 WIB diberangkatkan ke Yogyakarta.

"Nanti akan ada penghormatan terakhir yang dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto," ucap Budi di Jakarta, Kamis.

Profesor Suhardi meninggal dunia pada Kamis (28/8), pukul 21.40 WIB di Rumah Sakit Pusat Pertamina. Suhardi meninggal dunia karena penyakit kanker paru-paru stadium 4 yang dideritanya. Suhardi dikabarkan dalam kondisi kritis karena kanker paru-paru sejak dua hari lalu di RSPP. Suhardi kemarin sempat dinyatakan membaik dan mampu berkomunikasi. Selain itu, alat bantu pernapasannya pun sudah dicabut. Kondisi Suhardi memang sudah memburuk sejak bulan lalu.

Seperti diketahui, Suhardi pernah menjabat sebagai Ketua DPD HKTI Jogjakarta. Bersamaan dengan itu Ia juga menjabat sebagai staf ahli Dewan Ketahanan Pangan Nasional Kementrian Pertanian pada 2002-2008.

Bersama beberapa rekan di HKTI mendirikan Partai Kemakmuran Tani dan Nelayan (2003), dan menjabat sebagai Wakil Ketua Umum. Ikut mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan menjabat sebagai Ketua Umum.

(rr/jrns)