ZTE Corporation (0763.HK / 000063.SZ), penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi terintegrasi terkemuka di dunia, telah menyelenggarakan ZTE Open Day 2025 di Jakarta yang menyoroti dampak transformatif AI terhadap ekonomi digital Indonesia yang berkembang pesat.
Diselenggarakan sebagai rangkaian dari ZTE Day 2025, acara ini mempertemukan lebih dari 50 pemangku kepentingan dari berbagai sektor utama, termasuk operator pusat data, penyedia layanan cloud, institusi keuangan, dan startup yang berfokus pada AI untuk mengeksplorasi potensi teknologi baru dalam membentuk ekonomi digital yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Acara dibuka oleh sambutan dari Kevin Fang selaku CMO ZTE Indonesia, diikuti dengan rangkaian presentasi serta diskusi panel yang melibatkan para pemimpin dari sektor publik dan swasta.
Sigit Puspito Wigati Jarot, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional (INFRATELNAS), MASTEL, menyampaikan presentasi berjudul “The Road to Digital Transformation in Indonesia,” yang menyoroti prioritas strategis Indonesia dalam infrastruktur digital. Jason Wu, Alipay+ Strategic Partnership Business Development Director, Ant International, melanjutkan dengan pemaparan mengenai “Industry Solutions Showcase: AI-Driven Financial Innovations in Indonesia.”
Lucas Barria, Global Marketing Manager, ZTE, mengulas penerapan AI dalam bidang keuangan, kesehatan, dan layanan jarak jauh, menekankan peran AI dalam mendorong transformasi digital melalui teknologi seperti predictive analytics, computer vision, natural language processing, dan reinforcement learning yang memungkinkan pengambilan keputusan secara real-time dan meningkatkan efisiensi operasional.

ZTE terus berperan aktif dalam mendorong transformasi digital melalui solusi AI inovatif seperti AI Cube, yang menawarkan efisiensi daya hingga 16 kali lipat dibandingkan dengan pengaturan GPU tradisional; pusat data modular yang mampu menghemat ruang hingga 40%; serta server AI ZTE yang didukung oleh layanan siklus hidup (lifecycle) menyeluruh yang memungkinkan pengembangan infrastruktur digital yang skalabel dan hemat biaya. Melalui kolaborasi luas dengan mitra dan berbagai solusi berbasis skenario, ZTE fokus membantu bisnis menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era AI.
Steven Lee, Chief Sales Officer ZTE Indonesia, mengatakan: “ZTE Open Day menyoroti pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam mendorong transformasi digital. Di ZTE, kami berkomitmen untuk mendorong ekonomi digital Indonesia melalui penyediaan infrastruktur yang mutakhir, mulai dari konektivitas berkecepatan tinggi dan komputasi yang dioptimalkan oleh AI, hingga pusat data yang berkelanjutan dan solusi cerdas berbasis 5G. Bersama para mitra, kami berkomitmen membangun masa depan Indonesia yang inklusif, saling terhubung, dan terbuka bagi semua.”
Salah satu sorotan utama dalam acara ini adalah diskusi panel bertajuk “Indonesia’s Digital Transformation: AI-Driven Industry Evolution and a Sustainable Future—Exploring Localized Practices, Challenges, and Cross-Industry Collaboration in a Tech-Driven Era.” Diskusi ini dipandu oleh Vincent Han, Solutions Director G&E, ZTE Indonesia, dan menghadirkan empat pemimpin inspiratif untuk membahas bagaimana inovasi berbasis AI serta kolaborasi lintas industri mendorong transformasi digital Indonesia menuju masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Para panelis yang hadir meliputi:
- Eric Purwoko, Lead Solution Architect, BytePlus
- Muljadi Muhali, Head of Product AI, PT Sarana Pactindo
- Yan Pan, Alipay+ Head of Strategic Partnership Office, Ant International
- Jennifer Peng, Marketing Director of Cloud and Server for APAC, ZTE Corporation
Para panelis menyuarakan visi yang sama: transformasi digital Indonesia harus mengedepankan inovasi sekaligus pemerataan. Mereka menegaskan bahwa meskipun AI dan infrastruktur digital menjadi pendorong utama efisiensi dan pertumbuhan, prinsip inklusivitas dan keberlanjutan tetap harus menjadi fondasi dalam setiap implementasi.
Di akhir sesi, para panelis sepakat bahwa masa depan digital Indonesia tidak hanya ditentukan oleh teknologi yang digunakan, tetapi juga oleh kemitraan yang terjalin, serta oleh seberapa efektif manfaat inovasi dapat dirasakan secara merata oleh seluruh lapisan masyarakat.
(rr/Syam)