Organisasi di semua industri dan kawasan menghadapi kekurangan keterampilan IT yang semakin besar, baik untuk bidang keamanan, cloud, manajemen layanan IT atau AI.
Vony Tjiu, Country Manager Red Hat Indonesia menjelaskan, teknologi yang berubah cepat menciptakan kebutuhan strategis akan keterampilan baru, dan pendekatan inovatif dibutuhkan untuk memenuhi permintaan ini secara efektif. Reskilling dan upskilling melahirkan jabatan-jabatan baru yang secara khusus mengelola peluang dan risiko yang muncul dari teknologi baru dan sedang berkembang.
Berinvestasi dalam pelatihan teknologi supaya berdampak
Selama 25 tahun terakhir, program Red Hat Training and Certification memiliki satu tujuan: memvalidasi keterampilan melalui program dengan pengujian langsung yang ketat. Red Hat Training memungkinkan organisasi yang tugasnya mendorong inovasi menjaga kesiapan tim mereka dalam menghadapi tantangan yang ada dengan pelatihandan persiapan langsung.
Red Hat Certification bisa membantu administrator sistem, pengembang aplikasi dan arsitek IT untuk memajukan karier mereka.
Red Hat Learning Subscription melengkapi tim IT dengan tool dan kepercayaan diri dalam membuat keputusan untuk membangun solusi yang dibutuhkan oleh organisasi dari semua skala untuk mencapai keberhasilan. Pelanggan mengadopsi teknologi Red Hat dan mempersiapkan organisasi mereka untuk masa depan dengan akses ke semua katalog kursus Red Hat.
Direktorat Jenderal Perbendaharaan Indonesia setelah mengadopsi platform aplikasi layanan mikro,mencapai pengurangan waktu dalam pengembangan aplikasi sebesar 50%. Untuk memastikan transisi berjalan mulus, organisasi ini memanfaatkan Red Hat Learning Subscription untuk melatih tim pengembang dan operasional mereka di Red Hat OpenShift.

Saat tim beralih ke Red Hat JBoss EAP, mereka tidak hanya mendapatkan peningkatan kemampuan teknis namun juga kepercayaan diri yang lebih besar, yang berkontribusi terhadap proses migrasi yang lebih lancar dan peningkatan produktivitas.
Sementara itu Tanobel, produsen dan distributor air minum terkemuka di Indonesia, telah mengadopsi teknologi Red Hat untuk mempercepat perjalanan transformasi digital mereka. Untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerjanya, Tanobel mendaftarkan tim pengembang dan operasionalnya ke dalam Red Hat Learning Subscription. Strategi ini memungkinkan Tanobel untuk melanjutkan upaya adopsi container dengan lancar, sehingga 90% dari beban kerjanya kini berjalan di OpenShift.
Mengembangkan talenta teknologi generasi berikutnya
Red Hat juga menunjukkan komitmennya untuk membangun keterampilan dasar melalui program Red Hat Academy (RHA). Program ini menciptakan lingkungan di mana para peserta dapat mengakses pelatihan tanpa biaya melalui institusi pendidikan tinggi mereka. Mereka juga bisa memanfaatkan beberapa keuntungan yang ditawarkan program ini, di antaranya potongan biaya ujian sertifikasi dan akses ke jaringan talenta Red Hat Academy kami untuk mendapatkan potensi peluang karier.
Red Hat telah menjalankan Red Hat Academy (RHA) di Indonesia sejak 2017 untuk mempromosikan pendidikan dan menciptakan peluang di daerah perkotaan dan pedesaan, mulai dari kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, hingga ke kota yang lebih kecil dan wilayah yang kurang mendapatkan pelayanan.
Upaya-upaya ini memberdayakan para peserta di daerah-daerah tersebut untuk dapat bersaing dalam ekonomi digital. Red Hat Academy di Indonesia berkolaborasi dengan universitas dan institusi pendidikan yang menawarkan kursus online, laboratorium praktik, dan akses ke platform belajar, sehingga pendidikan teknis dapat diakses oleh semua orang dengan menghilangkan hambatan finansial dalam meningkatkan keterampilan.
Melalui RHA Talent Network, para peserta juga dapat memperoleh akses eksklusif untuk mendapatkan kesempatan kerja di Red Hat, mitra, dan pelanggan global. Banyak lulusan Red Hat Academy yang sudah bekerja di perusahaan multinasional terkemuka.

Untuk menerapkan AI di dalam sebuah perusahaan – pengembang, engineer, data scientist, dan lainnya dapat mengambil manfaat dari tool open source, containerization, dan prinsip-prinsip DevOps yang diterapkan pada AI. Hal ini seringkali disebut sebagai MLOps. Red Hat mengkhususkan diri pada tiga pilar ini, menyediakan tooling dan platform open source kelas dunia.
Untuk menghadirkan AI/ML yang lebih baik untuk organisasi, Red Hat telah meluncurkan kursus Developing and Deploying AI/ML Applications on Red Hat OpenShift AI (AI267). Kursus ini mengajarkan peserta untuk melatih, menjalankan, dan menyajikan model, termasuk cara menggunakan Red Hat OpenShift AI untuk menerapkan praktik terbaik dalam machine learning dan data science.
Red Hat juga bermitra dengan Kementerian Komunikasi dan Digital, dan Kampus Merdeka, Kementerian Pendidikan, untuk mendukung pendidikan teknologi bagi para mahasiswa dan lulusannya.
Melalui Red Hat Academy dan program pengembangan tenaga kerja, para peserta dipersiapkan untuk menjadi talenta di bidang open source dengan pelatihan dasar hingga pelatihan khusus untuk berbagai teknologi. Sejak 2024, Red Hat Academy telah melatih lebih dari 7.500 siswa di Indonesia dan bermitra dengan lebih dari 200 institusi dan universitas di Indonesia.
Dengan pencapaian dan kemajuan program bersama kami, Red Hat optimistis akan masa depan pengembangan talenta teknologi di Indonesia.
(rr/Syam)